Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - satyana

Pages: [1] 2 3 4
1
Jakarta, 1 desember 2014

BSE.Mahoni.com menambah koleksi terbaru : 500 Buku SMK & 50 Buku T.I.K.

Indonesia adalah negara no 4 terpadat di Dunia, setelah China, India& USA. Jumlah penduduk th 2014 adalah sekitar 250.000.000 orang. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, ada lebih 13.000 pulau diwilayah Indonesia. Ada sekitar 50.000.000 penduduk indonesia yang duduk dibangku sekolah : SD, SMP & SMA. Untuk mencukupi kebutuhan buku pelajaran tahun ini, pemerintah Indonesia mencetak 250 juta buku. Untuk negara Indonesia yang mempunyai daerah yang sangat luas, adalah hal yang rumit untuk pengadaan dan penyebaran distribusi Buku Pelajaran Sekolah (cetak) yang adil untuk semua siswa.

Dapat dibayangkan betapa lama& repot untuk mendistribusikan  buku-buku ini, dengan jumlah anak sekolah yang begitu besar,  area negara yang begitu besar dan banyak tinggal di pulau-pulau yang sulit terjangkau. Banyak kendala yang terjadi untuk memungkinkan setiap anak Indonesia mendapatkan materi pendidikan yang memadai& diterima dengan tepat waktu. Buku cetak sebagai sarana mendapatkan ilmu bagi pelajar sulit terdistribusikan dengan lancar, banyak kendala yang terjadi, diantaranya :
   -   Pusat distribusi terletak hanya di pulau Jawa
   -   Dana yang di-peruntukan hal ini sangat besar.
   -   Biaya cetak yang tinggi
   -   Biaya transport dari jawa menuju pulau-pulau lain sangat mahal
   -   Jumlah siswa yang besar sekali



Buku digital adalah salah satu solusi untuk mengatasi hal ini, dengan buku digital maka proses penggandaan bisa dilakukan dengan cepat& tanpa biaya. Untuk penyebarannya sangat cepat, cukup dengan menggunakan jalur internet lewat komputer, tablet atau smartphone.

Seiringan dengan popularnya Ebook, dan munculnya Tablet yang sangat cocok untuk digunakan untuk membaca Ebook, harusnya masalah mahalnya harga buku cetak& sulitnya distribusi buku cetak ini bisa teratasi dengan baik.

Mahoni sejak tahun lalu memulai proyek ?BUKU BSE? yaitu sebuah proyek untuk menyiapkan  :
   1.   server yang berisi ribuan Buku Pelajaran Sekolah dalam bentuk digital, yang siap didownload& dimanfaatkan oleh 50 juta siswa& 3 juta guru di Indonesia. Sampai bulan lalu jumlah koleksi yang dipunyai adalah sekitar 1600 Buku Pelajaran Sekolah, yang mana kebanyakan adalah buku-buku resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan digunakan oleh sekolah-sekolah sebagai bahan pelajaran wajib.
   2.   mobile aplikasi yang dibuat dalam platform : IOS, Android, Windows 8. Aplikasi ini memudahkan bagi siswa& guru untuk memilih buku pelajaran yang dibutuhkan, download, dan menyimpan buku-buku tersebut dalam suatu library untuk dibaca sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Aplikasi Buku BSE, memungkinkan setiap pengguna bisa menyimpan ratusan buku dalam sebuah smartphone/tablet mereka untuk dibaca kemudian sewaktu-waktu: dimana saja& kapan saja, tanpa membutuhkan jaringan internet lagi.

Hari ini, dengan bangga Mahoni.com menginfokan bahwa koleksi buku-buku pelajaran di server bse.mahoni.com bertambah dengan 50 Buku Teknologi Informasi& Komunikasi (TIK) dan 500 Buku SMK berbasis Kurikulum 2013. Dengan demikian jumlah koleksi buku pelajaran yang ada sudah lebih dari 2000 buku, dan jumlah ini akan bertambah terus kedepan.  Web bse.mahoni.com adalah portal paling lengkap untuk koleksi buku-buku berbasis Kurikulum 2013 yang hak ciptanya dimiliki oleh pemerintah, hingga bulan ini sudah lebih dari 10 juta buku didownload oleh para siswa & guru dari seluruh Indonesia.

Buku-buku pelajaran sekolah dalam bentuk digital ini bisa didownload& dibaca melalui Komputer PC, Laptop, Tablet maupun Smartphone. Dengan semakin murahnya harga tablet kedepan diharapkan siswa& guru Indonesia bisa mendapatkan buku pelajaran sekolah dengan cepat, murah, mudah, agar mereka mendapatkan bahan pendidikan yang sebanyak-banyaknya.



Santoso Suratso, CEO Mahoni.com mengatakan,  ?Dengan adanya proyek BSE ini, diharapkan 50 juta siswa& 3 juta guru di Indonesia  akan terbantu dalam mendapatkan buku pelajaran sekolah yang mereka butuhkan, sehingga kendala-kendala yang terjadi saat ini (Buku Cetak) bisa teratasi dengan haik. Sehingga mutu pendidikan di Indonesia bisa meningkat dan bisa bersaing dengan negara-negara lain dalam memasuki pasar bebas asean (MEA)?

Informasi lebih lanjut silahkan kontak : info@mahoni.com

web :
http://bse.mahoni.com

2
BISA JADI GURU, dengan menggunakan Aplikasi BUKU BSE, oleh Dwi Arry N


Pernah mendengar istilah banting setir?
Kalau istilah banting setir  yang sering kita dengar di jalanan untuk menghindar terjadinya kecelakaan sih biasa. Nah kalau banting setir di dunia pekerjaan? Gimana tuh?

Yup!
Realita ini terjadi ketika Mbak Giya, rekan kerjaku yang kini sudah memiliki dua anak yang ganteng-ganteng. Memberikan penawaran bebas terbatas untuk menjadi guru privat bagi anak pertamanya Dzaky, yang kini duduk di bangku kelas empat sekolah dasar (SD).

Yah jelas aja banting setir, wong saya ini memang fresh graduate banget. Lulusan dalam waktu kurang lebih tiga tahun, tapi saya tuh nggak ngambil jurusan Fakultas Keguruan. Lebih tepatnya saya mengambil jurusan diploma Kebidanan di salah satu institusi negeri di Lampung. Entah dari sudut mana mbak Giya ini memandangku, kok bisa-bisanya saya diberi amanah untuk membimbing Dzaky yang memang bulan Desember akan segera melaksanakan UAS (Ujian Akhir Semester) di sekolahnya.


foto saat masih kuliah dulu

Karena ngerasa punya passion untuk jadi guru. Akhirnya tawaran Mbak Giya pun saya iyakan. Agak lucu memang ya... haha...
Entahlah, mungkin karena memang dulu saya sempat masuk Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Matematika di Unversitas Lampung (UBILA) itu berarti saya hampir jadi guru ya? Tapi sekarang keadaannya lain, karena orang tua lebih mendukung saya untuk jadi bidan #ehmalahcurcol.

Dulu sewaktu saya masih SD, seingat saya kurikulum yang digunakan saat itu adalah kurikulum 2004 alias KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Lalu beranjak ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), kurikulum berubah lagi menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Dan sekarang lihat saja, kurikulum sudah berubah menjadi Kurikulum 2013.


koleksi buku cetak dan modul dari jaman lugunya duduk di bangku sekolah, tersimpan rapih di rak buku -___-

"Waahh!!!"
"Kalau begini caranya gak ada manfaatnya dong saya nimbun koleksi buku-buku cetak yang tebel itu di rak selama bertahun-tahun? Apa musti fotokopi bukunya Dzaky? Atau beli buku baru? Ah itu hanya pemborosan!" pikir saya dalam hati


Oh iya!
Di jaman sekarang kan teknologi makin canggih. Cari e-book saja..
Sudah rahasia umum kalau kita bisa nyari apa aja di Google
Akhirnya mampir ke Google Buku

Bukunya sih ketemu, tapi sayang kok nggak bisa diunduh.
Ikhtiar....ikhtiar....ikhtiar....
Akhirnya bisa juga tuh buku diunduh, duh tapi sayang nian....
Halamannya enggak lengkap
hua....hua...hua...
Pengen nangis tauk rasanya...

Berbekal ikhtiar dan tawakal
Dan karena yang jodoh pasti bertemu
Akhirnya aku pun menemukanmu, situs  Mahoni.com tepatnya bse.mahoni.com.

Dalam situs tersebut menyediakan ribuan aplikasi buku mata pelajaran SD sampai dengan SMA bahkan SMA yang bisa diunduh secara gratis! Aplikasi Buku Sekolah Elektronik (BSE) diluncurkan pertama kali pada tanggal 16 Juli 2013 lalu yang merupakan inisiatif dari Departemen Pendidikan Nasional Indonesia. Tujuan jelas banget, tentu saja menyediakan buku ajar elektronik untuk tingkat pendidikan dari SD, SMP, SMA dan SMK supaya bisa dimanfaatkan untuk membantu proses pembelajaran oleh puluhan ribu siswa, guru dan orang tua wali murid di Indonesia. Jatuhnya sih memang bukan e-book tapi lebih tepatnya aplikasi buku mobile. Yup! Aplikasi 'Buku BSE' tersedia dalam 3 platform, yaitu iOS, Android dan Windows 8. Yang bisa di download di smartphone, tablet dan computer.

Okesip! Buku udah punya, langkah selanjutnya adalah menyusun silabus dan mengatur waktu antara jam kerja saya di klinik dan waktu untuk les privat. Dengan begini, saya tidak perlu repot-repot memfotokopi apalagi sampai membeli buku. Karena dengan Aplikasi Buku BSE memudahkan saya untuk kembali mempelajari dan membaca buku-buku pelajaran yang saya butuhkan kapan saja dan dimana saja. Semuanya sudah ada di smartphone dan laptop, tanpa perlu bersusah payah menambah bawaan di ransel. Jadi saya bisa baca kapan pun dan di mana pun saya mau bahkan di sela kesibukan saya saat bekerja di klinik.


Tinggal unduh saja :)

Berdasarkan Pengalaman Menggunakan Aplikasi Buku BSE. Inilah keuntungan dan kemudahan yang bisa kita dapatkan dalam sekejap.
Tidak hanya menyediakan buku pelajaran dengan kurikulum 2013, tetapi ada juga kurikulum 2006
Dengan tampilan dan desain yang menarik menjadikan kita nyaman menggunakan Aplikasi Buku BSE
Jangan takut ketinggalan jaman, dan repot-repot ke toko buku untuk melakukan update. Sekali lagi ini bukan e-book, melainkan aplikasi buku. Aplikasi Buku BSE akan terus memberikan pembaruan-pembaruan dari segi materi dan fitur
Hanya dalam satu genggaman, dan hoala! Semua buku dapat diunduh secara cuma-cuma alias gratis
Kita bahkan tidak memerlukan tas untuk membawa semua buku-buku modul, kita hanya butuh kantung! Ya saku kantung! :)
Merasa minim pengetahuan? Tenang saja... karena Aplikasi Buku BSE menyediakan Aplikasi buku tentang Ilmu Pengetahuan Umum mulai dari pertanian, teknologi informasi, menjahit, tata boga bahkan seni tari.
Ada juga buku komik Pendidikan Anti Korupsi, supaya kita bisa menanamkan sifat anti korupsi pada anak sejak dini.
Buku edukasi keuangan juga bermanfaat sekali, contohnya saja kita bisa memberi tauladan pada anak bahwa menabung itu baik

Oh iya! Sebagai calon guru privat newbie sudah seharusnya saya mengetahui berbagai kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Beruntung Aplikasi BSE tidak hanya diperuntukkan untuk siswa tetapi juga untuk guru. Saya sadar betul di mana letak basic kemampuan saya berada. Maka dari itu, meskipun ini hanyalah pelajaran anak kelas empat SD tapi saya tidak boleh meremehkannya. Karena mulai dari yang dasar ini lah seorang anak mengembangkan dan mengasah pola pikirnya mengenai berbagai macam pelajaran dan ilmu alam dan sosial bahkan berkomunikasi dengan lingkungan sekitar mereka. Sehingga anak mulai mengerti  sedikit demi sedikit mengenai hal yang baik untuk dicontoh dan yang tidak baik ditiru dengan sendirinya. Pada tingkat Sekolah Dasar lah seorang anak mulai mengenal pendidikan yang sebenarnya. Berbeda sekali pada saat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) atau pada masa TK (Taman Kanak-kanak) yang sebagian aktifitasnya difokuskan ke bermain.

Pada dasarnya tujuan operasional pendidikan SD yang tersebutkan dalam Kurikulum Pendidikan Dasar tak hanya sekedar memberi bekal kemampuan dasar membaca, menulis dan berhitung. Siswa juga berhak untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan dasar agar mereka siap menempuh pendidikan SMP kelak.  Sudah sepantasnya mereka juga dibekali kemampuan intelektual, pribadi, dan sosial. Agar para siswa diharapkan mampu memecahkan masalah secara efektif, berinteraksi dengan lingkungan sekitar, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar di SMP dan teman sebayanya yang demokratis serta ragam budaya.

Seperti yang kita tahu, anak seusia Dzaky atau anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar sudah mulai terlihat kritis apabila menemukan hal yang baru. Maka dari itu sebagai calon pendidik, saya sangat mengupayakan agar jangan sampai salah dalam memberikan ajaran. Baik itu berupa perilaku maupun perkataan, karena apa yang mereka lihat dan dengar akan dengan mudah mereka tirukan.  Sesuai dengan filosofi Jawa digugu lan ditiru (didengar dan dicontoh).

Guru yang tak mampu memperlihatkan dan menujukkan karakter sebagai seorang yang patut didengar dan diikuti adalah penyebab gagalnya proses penumbuhkan karakter anak didik. Perlu di garis bawahi bahwa guru tak hanya menyampaikan materi tetapi juga menjadi suri tauladan ybagi anak didiknya.

Nah...
Doakan saya supaya bisa menjadi tenaga kesehatan sekaligus pendidik yang baik dan bisa dicontoh ya..
Semangat para pendidik dan generasi penerus!!!
Jangan patah arang!!!
Mari persiapkan generasi tunas bangsa yang berkualitas di masa mendatang agar lebih baik dari sekarang.

Sumber :
http://daridan.blogspot.com/2014/11/biar-banting-setir-yang-penting-tetep.html

3
News / Education in Indonesia: Living In New World, Using Old Technology?
« on: November 26, 2014, 02:34:22 PM »
Education in Indonesia:
Living In New World, Using Old Technology?
By Santoso Suratso BSc., MBA / Mahoni.com



Look at the picture above, what do you think? Look at everywhere around you, do you see people are using tablet and smartphone? I see out of 10 people may be 5 are using smartphones and 1 using tablet, not just in office but almost everywhere I go, in the shopping mall, in the airport, and coffee shops.

In one of the best selling book "Only the Paranoid Survive" ~ by Andy Groove/Ex Intel CEO, he said there are times of "Strategic Inflection Change", this is when the mass of people leaving old way of doing something and start adopting new way to do it.

I have been to these changes twice in my life, once during the conversion of manual setting in printing do desktop publishing driven by Apple Macintosh, and the second is during transformation from film photography to digital photography. I was the director for Kodak distributor in Indonesia for 13 years and I saw how one large industry of "cuci cetak - photo develop and print" destroyed and gone in just that period, from billion dollars to none.

Do I have the same feeling now? I don't know for sure, but It's very possible. This time is the destruction of printed media being transformed to digital media.

Let's look at what we have done, in 2014 January, we launched Mahoni Buku BSE for Android. BSE stands for electronic school book - its an ebook. In just 12 months the app downloads grows 1000% from almost nothing to over 50,000 ebooks download per day. Thats about 1,5 million ebook per month, with about 200+ GB of bandwith per day, amazing.

We are serving students and teachers from coast to coast in Indonesia or as local people say it "dari sabang sampai merauke". As of this writing we have thousands of thank you emails, notes, and spectacular reviews (4,5 stars) from over 4000 reviewers! And all that just in 9 months.

One particular testimony that we received about a girl who were rather poor, she had to study in bookstore until store closing because she could not afford buying the school text books. All this changed when she discovered mahoni buku bse, using her mom cheap smart android phone (less than $50 dollar). She downloaded all free ebooks from our server math ebook, physic, history, english, etc. studied them from the 4? screen smartphone and became a champion in ther village. We are very happy she send us photo of her grades.

This could be a start of something new going into the big storm of transformation in this paper printing industry. The change is here and now, we are living in new era where people behaviour has changed, they read, they buy and they play from their smartphone and tablet. I believe we should give them ebooks to their devices, not in printed paper. We live in 21st century and printed paper book was 20th century products.

What do you think? Send your feedback to info@mahoni.com

4
Pengalaman Menggunakan Aplikasi Buku BSE



Pengertian Aplikasi Buku BSE

BSE kepanjangan dari Buku Sekolah Elektronik, yaitu buku digital berupa file yang bisa disimpan dan untuk melihat BSE ini harus lewat komputer/laptop, dengan tampilan dan navigasi seperti layaknya kita membaca sebuah buku asli.

Pengalaman Menggunakan Buku BSE

Pengalaman ini saya ambil ketika pertama kalinya saya menggunakan aplikasi buku BSE yang diperkenalkan oleh paman saya seorang guru dikarenakan saat mendekati ujian sekolah SMP tetapi saya tidak memiliki buku yang dapat saya pelajari dan mengulas pelajaran yang lalu kelas delapan dan tujuh dikarenakan sudah dikembalikan ke sekolah.Maka dari itu saya sangat bingung sekali dan bertanya kepada pamanku bahwa ?gimana caraku paman untuk belajar kalau aku tidak memiliki satupun buku yang tersisa dari kelas delapan dan tujuh? dan beliau pun yang lebih pengalaman menjawab ?tak usah bingung nak,,kali ini sudah ada kok buku Aplikasi BSE  yang tinggal didownload saja bahkan bisa dicetak sendiri? saya pun merasa bingung dan bertanya-tanya dalam hati saya,yang saya pikirkan Cuma ?apa itu buku BSE??

Setelah itu paman ke rumah saya dan meminjam tablet saya.Dan akupun  malah merasa tambah bingung karena yang saya ketahui saat itu tablet itu Cuma untuk game dan tanpa saya sadari paman mendownloadkan aplikasi buku BSE di tablet saya dan setelah itu saya diajari mendownload aplikasi buku BSE lainnya dan cara pengoperasiannya.Semenjak kejadian itulah saya mengerti bahwa tablet itu bukan Cuma untuk bermain game ataupun bersenang-senang tetapi juga bisa untuk belajar dalam hal ini saya mengambil makna bahwa ?sekarang itu untuk belajar sangat mudah sekali,tinggal manusianya itu sendiri bandingkan dengan seratus tahun yang lalu mungkin sudah tak terbanding?.

Keunggulan Aplikasi Buku BSE dibanding buku biasa
Keunggulan Aplikasi Buku BSE dibanding buku biasa sebenarnya ada banyak sekali namun yang bisa saya ambil secara garis besarnya dan yang paling dirasakan manfaatnya sebagai berikut :
1.Bisa Dibawa Kemana-mana
Bisa Dibawa Kemana-mana adalah dapat dibawa kemana-mana cukup hanya membawa satu barang saja (laptop,Ipad,Iphone,dll) yang dapat berisi beberapa buku BSE yang lengkap dengan keuntungan lebih ringan 100 X lipat dari buku biasa.
2.Bisa Digunakan Kapan Saja
Bisa Digunakan Kapan Saja, Dapat digunakan sewaktu-waktu seperti pengalaman saya apabila buku yang dipinjamkan telah dikembalikan ke sekolah lagi ataupun saat buku terselip kemana entah keberadaanya maka dapat menggunakan buku ini sebagai referensi ujian.
3.Lebih Cepat Update
Lebih Cepat Update, ketika buku biasa belum dibagikan,anda bisa mendapatkannya sebelum buku biasa dibagikan dengan mengecek di https://play.google.com/store/apps/details?id=com.mahoni.bse
4.Biaya Murah
Biaya Murah adalah cukup dengan mendownload secara gratis saja di Mahoni maka akan dapat merasakan kemudahan belajar efektif tanpa memakan biaya yang sangat mahal.
5.Tidak memakan tempat
Tidak memakan tempat, sangat cocok  buat anda yang tidak memiliki meja belajar ataupun kekurangan tempat penyimpanan buku karena hanya sekitar 14? saja yang diperlukan utnuk laptop dan 7? biasanya untuk tablet
6.Tidak Mudah Rusak
Tidak Mudah Rusak,asal barang elektronik tempat menyimpan aplikasi buku BSE ini tidak rusak,maka aplikasinya pun juga terjaga yang penting selalu menscan virus-virus yang ada di laptop atau tablet anda.

Cara Mendownload/Mengunduh  Aplikasi Buku BSE
Cara mendownloadnya mungkin tidak sesulit yang anda bayangkan cukup dengan mengikuti cara-cara berikut ini
Anda tinggal pergi ke https://play.google.com/store/apps/details?id=com.mahoni.bse
Setelah itu anda cukup mendownload seperti mendownload aplikasi playstore lainnya?
Dan tunggu sampai file unduhan lengkap dan selesai
Cukup mudah bukan ???

Cara Mengoperasikan Aplikasi Buku BSE
Cara mengoperasikannya cukup mudah hampir seperti buku biasa malah terbilang cukup simple tinggal digeser dan anda pun pasti akan mengerti sendiri saat mencoba menggunakan buku ini walaupun tanpa petunjuk penggunakan

Pendapat Saya Mengenai Aplikasi Buku BSE
Buku BSE ini sangat membantu sekali bagi kita semua karena selain dapat dibawa kemana-mana,buku ini juga sangat mudah dalam hal pengoperasiannya bahkan selain itu khusus untuk para murid yang sebentar lagi menghadapi ujian dapat menggunakan buku ini sebagai referensi pembelajaran karena buku mereka telah dikembalikan ke sekolah.
Harapan Kedepan Untuk Buku BSE

Semoga sekolah-sekolah kita menggunakan buku ini sebagai sarana pembelajaran yang baik dan tidak menghambat dengan masih menggunakan  cara lama yang tidak sesuai dengan kurikulum sekarang ini.

Sumber :
http://kurawamediatama.blogspot.com/2014/11/pengalaman-menggunakan-aplikasi-buku-bse_19.html

5
Anies Baswedan, Dunia Pendidikan, dan "Wikipedia"



JAKARTA, KOMPAS.com ? Anies Baswedan memulai kariernya sebagai pendidik bukan dari latar belakang pendidikan keguruan, melainkan dengan latar belakang keilmuan yang beragam, mulai dari ekonomi hingga politik. Anies pun dipercaya sebagai Rektor Universitas Paramadina pada 2007.

Saat itu, Anies adalah rektor termuda pada usia 38 tahun. Tiga tahun kemudian, Anies mulai menggagas gerakan Indonesia Mengajar, salah satu kegiatannya dalam mengirimkan guru muda ke pelosok daerah di Indonesia yang tidak terjangkau pendidikan.

Dari situ, nama Anies semakin dikenal publik sebagai salah satu tokoh pendidik. Pada 27 Oktober 2014 lalu, Anies akhirnya dipilih dan dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Apa yang akan dilakukan Anies dalam masa awal jabatannya sebagai menteri?

Ditemui Kompas dan Kompas.com di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2014), Anies bercerita soal peran negara dalam memberikan akses pendidikan. Bagi Anies, semua persoalan tak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah.

Seperti yang dilakukannya selama ini, Anies masih ingin mengandalkan peran masyarakat dan negara memberikan fasilitas.

"Misalnya dalam urusan guru, penting sekali semua orang terlibat dalam urusan guru. Kalau satu hal saya mendorong, yuk kita kembali ke sekolahnya, tanyakan kondisi gurunya, kondisi sekolahnya dan tanya diri sendiri apa yang bisa kita lakukan ke mereka. Bukan negara saja," kata Anies.

Anies menuturkan, saat ini Indonesia sudah memasuki era baru dengan kelas menengah yang terbanyak. Anies menggunakan analogi "ensiklopedia" dan "Wikipedia" dalam menggambarkan perubahan peran pemerintah saat ini dalam menghadapi persoalan pendidikan.

"Kalau dulu, peran pemerintah seperti ensiklopedia. Masalahnya adalah mendefinisikan item, panggil ahli, orang terbaik. Terus kerjakan. Lalu, saat ini muncul Wikipedia, penyelenggaranya hanya bertugas membuatkan platform. Siapa yang isi? Siapa saja, dari mana saja, kapan saja," kata dia.

Menurut Anies, gerakan seperti Indonesia Mengajar harus tetap dibiarkan hidup. Pemerintah, katanya, tidak boleh merasa tersaing dengan adanya inisiatif masyarakat. Namun, Anies mengaku bukan berarti pemerintah kemudian lepas tangan dalam menghadapi persoalan pendidikan.

"Jadi, bukan negara tidak ikut campur, negara harus turut campur, tapi negara jangan menyingkirkan pihak-pihak yang mau terlibat, justru malah mengajak. Jadi, jangan sama sekali berpretensi, tetapi cara kerjanya lain, yaitu dengan mengajak dan memfasilitasi. Yang sering terjadi, jika non-negara melakukan sesuatu, wah ini saingan, ancaman. Justru tidak," papar dia.

Untuk pemerataan akses pendidikan, Anies mengaku keberadaan sekolah harus mudah dijangkau ,baik secara lokasi maupun finansial. Saat ini, dia tengah mencari cara untuk memberikan kualitas pendidikan yang bermutu di setiap daerah yang ada.

"Sekolahnya terjangkau, tapi lokasinya tidak terjangkau, ya tidak ada artinya. Kalau sekolah terjangkau tapi biayanya mahal, sama saja. Maka, akses pendidikan berkualitas harus menjadi prioritas," katanya.

Sumber :
http://nasional.kompas.com/read/2014/11/12/09273541/Anies.Baswedan.Dunia.Pendidikan.dan.Wikipedia.

6
Buku Sekolah Elektronik Membuat Belajar Makin Asyik



Kurikulum 2013 menuntut para siswa agar mandiri dan aktif dalam pembelajaran di kelas. Para siswa dapat mengembangkan kreativitas mereka dalam menerapkan materi pembelajaran yang diterima. Awalnya terasa canggung dan ribet. Para siswa tidak bisa duduk manis menantikan guru menjelaskan pelajaran, melainkan mencari materi pembelajaran dan mempresentasikannya di kelas.

Para siswa tertantang untuk mencari sumber informasi yang sesuai dengan materi pembelajaran. Dan rujukan utamanya adalah internet. Ya, di internet menyediakan banyak informasi. Tapi tentu saja tidak bisa disalin mentah-mentah. Tak jarang informasi internet tidak sesuai fakta ataupun hoax alias berita palsu.

Untuk mencari materi pembelajaran yang baik dan terpercaya maka dibutuhkan sumber terpercaya pula. Salah satunya website bernama buku sekolah elektronik yang beralamat di: http://bse.mahoni.com

Di situs buku sekolah elekronik terdapat banyak kumpulan buku-buku yang dapat dijadikan referensi belajar. Buku-buku tersebut tersimpan dalam file pdf yang dapat dibaca menggunakan aplikasi pdf reader.

Selain di komputer file pdf juga bisa dibaca pada ponsel android lho, asalkan menginstal aplikasi office android semacam: Docs To Go atau Quick Office yang dapat diunduh gratis di Google Play Store. Jadi selain untuk berkomunikasi dan bernarsis ria, ponsel android juga bisa digunakan sebagai sarana belajar dan mengerjakan tugas sekolah.

Saya merasa terbantu dengan adanya buku sekolah elektronik. Saat mengerjakan tugas presentasi matematika, saya menggunakan buku sekolah elektronik sebagai sumber referensi. Buku Matematika setebal 209 halaman menjadi ringkas saat menjadi file pdf sebesar 5,08MB. File-nya ringan dan lancar dibuka di komputer. Kontennya juga bagus dan mudah dipahami. Sehingga saya dapat membuat tugas presentasi Matematika dengan mudah.

Dan kabar baiknya, buku sekolah elektronik juga tersedia aplikasi gratisnya di Google Play Store. Sehingga memudahkan kita untuk membaca koleksi buku-bukunya dalam sebuah ponsel.

Tentu menyenangkan jika buku-buku pelajaran yang semula tebal dan berat berubah menjadi ringan dalam genggaman.

Sumber :
http://zuikoskanida.blogspot.com/2014/11/buku-sekolah-elektronik-membuat-belajar.html

7
AKU, BUKU KU DAN E-BOOK KU : Sebuah Pengalaman Menggunakan Aplikasi Buku BSE


Sumber :
http://froczi.wordpress.com/2014/11/07/pengalaman-menggunakan-aplikasi-buku-bse/

Aku, anak perempuan dari kampung yang lahir pada tahun 1990-an. Desa kami terletak di wilayah pegunungan yang jauh dari kota. Masa SD ku, mungkin aku tak seberuntung anak SD jaman sekarang. Banyak fasilitas, banyak media yang digunakan untuk belajar, banyak alat canggih penunjang kegiatan belajar mengajar dan lain-lain. Anak dengan 100 mimpinya yang ditempel dimading sekolah ini hanya memiliki saku Tiga ratus sampai Lima ratus rupiah setiap hari. Mungkin kalau anak SD jaman sekarang nilai rupiah segitu tak ada artinya. Tiap hari aku sekolah, baca buku pelajaran hanya ketika aku berada disekolah, itupun jarang. Paling hobi kalau dirumah nonton tv, disekolah main bulutangkis, dan main catur. Hal yang paling menyenangkan waktu itu adalah bermain. Meskipun sudah bertahun-tahun lalu, namun aku masih ingat jelas bagaimana dulu aku menjalani masa sekolahku. Waktu SD, aku tak memiliki banyak buku. Hanya menggunakan buku bekas milik kakakku. Buku-buku penunjang sekolah hanya dimiliki oleh sebagian teman saja, yaitu mereka yang berasal dari keluarga kaya pada waktu itu. Sedangkan aku dari keluarga yang biasa saja. Namun itu tak menyurutkan niatku untuk menimba ilmu. Entah kenapa aku berfikir, belajar tak harus dengan membaca buku. Kelas 1 SD aku belum begitu mengerti arti dari "juara kelas". Apapun yang aku peroleh dikelas aku tak begitu menghiraukannya, yang aku tahu ketika pengambilan rapot orang tua ku sangat senang. Dari 28 siswa aku diurutan nomer 1. Namun ketika jadi juara kelas tentunya selalu ada pihak yang tidak suka. Kelas 1 SD sampai kelas 3 SD aku merasa diasingkan oleh pihak tertentu dan aku hanya ditemani oleh teman-teman laki-laki. Kebiasaan main bareng sama laki-laki menjadikan pribadi aku menjadi gadis tomboy. Kelas 4 SD ketika dapat ejekan dari pihak tertentu aku mulai geram. Teringat jelas ketika aku menggebrak meja temanku dan menarik kerah bajunya. Semua teman dikelas teriak heboh. Aku tak bermaksud untuk jadi jagoan atau apa, aku hanya ingin supaya mereka tidak seperti itu. Tapi setelah kejadian itu mereka tidak pernah lagi mengucilkan aku dan akhirnya kita berteman baik sampai sekarang.

2006 aku masuk SMP. Orang tua mengirimkan aku ke pesantren dan sekolah di Madrasah Tsanawiyah disana. Selain biaya yang murah aku juga bisa belajar agama disana. Orang tua ku selalu adil dalam mendidik anak-anaknya. Pesantren yang aku tinggali merupakan pesantren yang ditinggali kakakku juga. Kakak lulus SMP aku masuk SMP buku-buku punya kakakpun terus turun ke aku, meskipun kurikulumnya sedikit berbeda. Namun aku tetap harus beli buku wajib berupa LKS (lembar kerja siswa) yang materinya juga tidak begitu lengkap. Untungnya aku tinggal dipesantren, disana banyak buku-buku milik alumni yang ditinggal, dari situlah aku mempunyai buku-buku paket yang lebih lengkap. Sebenarnya diperpustakaan juga banyak buku, tapi setiap kali keperpustakaan yang aku lakukan kalau gak nonton tv, main catur. Soalnya dipesantren tidak ada tv dan tidak boleh membawa/memainkan catur, karena dianggap mengganggu aktifitas pesantren. Namun sepertinya pesantren sekarang justru memfasilitasi tv, komputer dan lain-lain kepada santrinya. Untuk membuang kejenuhanku tiap sabtu dan minggu dipesantren (karena sabtu dan minggu kegiatan diniyah libur), aku memiliki kegiatan lain yaitu pencak silat. Aku yang tomboy sangat senang dengan kegiatan ini, selain bisa melindungi diri sendiri aku berfikir aku juga bisa melindungi teman-temanku santri putri.

2009 aku masuk Madrasah Aliyah, aku yang berkeinginan sekolah di Sekolah Negri tidak direstui. Aku tetap dipesantren itu dan lanjut sekolah swasta di yayasan itu juga. Makin jenuh memang, tapi ternyata justru dari situlah awal perjalananku. Kelas X A, itu kelas awal aku masuk. Aku tak pernah berfikir sebelumnya, bahwa kejadian waktu SD akan terulang lagi. Kelas X ini aku hanya bisa diam, sampai akhirnya aku berfikir, aku harus lebih pintar dari pada mereka. Dari situlah aku mulai giat belajar, banyak baca materi sekolah, sering ke warnet (warung internet) meski jauh dari pesantren. Itu semua aku lakukan untuk upgrading diri sendiri. Tiap tengah malam aku belajar dan membuka materi untuk pelajaran esok. Wal hasil aku jadi juara kelas berturut-turut. Sesuai perjanjian sekolah, siapa yang juara kelas maka dibebaskan biaya SPP. Alhamdulillah dari kelas X sampai lulus gratis SPP. Aku juga giat berorganisasi, aku lebih banyak teman daripada sebelumnya. Sejak itu pula tak ada yang mengucilkan aku.

Persamaan ku waktu SD dan SMA, sama-sama jadi korban pengucilan. Bedanya makin dewasa makin bisa mengolah situasi dan emosi. Tidak terbayangkan jika yang ku lakukan waktu SMA sama seperti waktu SD, mungkin bisa jadi lebih parah dari pada sekedar menggebrak meja dan mengangkat kerah baju teman. Itu merupakan hal konyol yang pernah ku lakukan. Sejak kejadian di SMA aku lebih senang terhadap buku. Dan aku berfikir lagi  "belajar memang tak harus dengan membaca, tapi dengan membaca aku bisa mengetahui betapa luasnya lautan ilmu". Setiap orang yang mempunyai tujuan hidup pasti punya cita-cita. Seratus mimpi yang kutempel di mading SD dulu salah satunya adalah ingin kuliah. Setelah lulus SMA aku mencoba daftar di beberapa perguruan tinggi, beberapa kali pengumuman di tolak. Dan di pengumuman terakhir aku lolos di PTN dengan prodi Akuntansi, tepatnya di ujung sebrang Jawa Timur. Lebih bersyukur lagi, dengan situasi financial keluarga yang pas-pasan, aku mendapatkan beasiswa bidikmisi yang menjamin kuliahku. Banyak mata kuliah yang membahas masalah ekonomi dan financial. Baru-baru ini materi kuliah tentang financial. siang itu aku searching tentang E-book keuangan. Aku menemukan BSE dan membuka satu persatu menu yang disediakan. Dan ternyata ada buku bank indonesia. Itu sangat membantu dan menambah wawasanku. Sempat berfikir, andai saja BSE hadir dari jamanku dulu, mungkin aku tak serepot waktu itu. Namun itu semua tak perlu disayangkan. Karena BSE hadir untuk para pengguna sekarang (termasuk aku) dan sangat membantu untuk dunia pendidikan. Tak hanya pendidikan anak SD, SMP,SMA, SMK tapi bagi semua kalangan yang ingin belajar.

Buat semua kalangan, tak ada alasan untuk tidak belajar. Dijaman yang modern ini, kita bisa melakukan banyak hal . mari manfaatkan media yang ada untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Tidak ada alasan untuk tidak belajar. Aku sangat senang dengan adanya e-book. Lebih praktis, lebih ringan bawanya dan insyaallah tetap dapat ilmunya. Dengan adanya E-Book juga, berarti turut menjaga lingkungan dan menyelamatkan milyaran pohon. Mari hemat energy untuk generasi luar biasa esok hari, dengan e-book mari berprestasi. ini "Pengalaman Menggunakan Buku BSE, Aplikasi Buku BSE dan Mahoni.com" bagaimana dengan kalian?

8
Ternyata Mengakses Buku-buku BSE itu Mudah !

Oleh : Gita Ardeny
sumber :
http://walk-path.blogspot.com/2014/11/ternyata-bse-itu-mudah.html



Tadi, saat pelajaran bahasa Inggris (setelah pembagian LKS), ada salah satu komentar teman saya yang sukses membuat saya penasaran. Komentarnya itu sederhana sebenarnya, "Kenapa ya kok LKS yang tersambung internet itu mahal?" katanya. Awalnya saya biasa saja. Alasan pertama yang muncul di kepala saya adalah, "Entahlah. Bukannya harganya memang seperti itu?" maksudku, kupikir itu terserah orang yang menjual.

Lalu kemudian ketika sampai di rumah tiba-tiba terpikir. "Iya ya. Rata-rata buku yang tersambung ke internet itu lebih mahal dari yang biasa. Tapi kenapa?" Dan pertanyaan itu belum terjawab.

Karena pertanyaan itu, dengan seenaknya saya membuat asumsi pada diri saya sendiri. Buku yang tersambung internet itu mungkin buku yang supaya mudah dijangkau banyak orang. Itu artinya internet digunakan untuk distribusi juga ya? Jangan-jangan di internet itu filenya juga suruh beli, dan jangan-jangan malah lebih mahal. Hadeeh...

Belum sampai di situ, tiba-tiba saya teringat dengan teman saya yang mempunyai buku fisika yang baru (kurikulum 2013 juga kalau tidak salah). Katanya harganya hampir Rp. 100,000,00 (seratus ribu). Wah, bayangkan itu. Bagaimana yang di online coba?

Hingga, oh, sehingga pada akhirnya saya dengan isengnya coba mencari di internet. Seingat saya, seseorang (kalau bukan teman ya guru) pernah bilang kalau buku paket yang kami gunakan itu ada di internet. Jadi, kalau buku paket belum ada ya kita bisa langsung download saja. Gratis, cuma modal kuota internet. Tapi sayangnya saya kurang yakin. Jadi, saya dengan iseng dan keingintahuan saya mencoba untuk membuktikannya. (ea!)

Saya mengetikkan "download BSE k-13" di kotak search google. Yang keluar ternyata cukup banyak macamnya (biasalah si mbah google. Pengetahuannya terlalu luas, jadi opsinya banyak). Tapi, alhamdulillah ketemu website aslinya.

Awalnya pas liat halaman awal itu seperti "Wuih... Keren! Tampilannya simple tapi fresh." terus ada juga gambar buku yang isinya: buku kurikulum 2013, buku elektronik apa gitu , kpk, dll. Lalu saya klik yang k-13. Beberapa saat kemudian (setelah nunggu internet loading yang rada lemot) di sana ada hampir semua folder berisi kelas, dimana ketika diklik nanti langsung muncul ikon buku mapel yang berbeda. Saya sedikit takjub. "Subhanallah, lengkap..." gumam saya. Kemudian saya coba download buku yang matematika.

Pas saya klik untuk mendownload itu, mula-mula tidak ada yang terjadi. Spontan saja saya klik lagi. Harapan saya sih bisa mendownload dengan gratis. Tapi mungkin karena koneksi internet saya yang sedikit... Entahlah bagaimana mendeskripsikannya, tiba-tiba di download-an itu ada dua file sama yang sedang menunggu beberapa detik lagi untuk menuntaskan download. Pas itu, saya sedikit bingung. "Loh, udah? Gitu aja?" kata saya. Sebelumnya sempat tidak percaya, "Jangan-jangan yang kedownload cuma sampulnya." pikir saya. Tapi setelah saya teliti ternyats lengkap. Wah, simple sekali BSE ini! Gampang dan gratis lagi. Cuma modal internet.

Okay, rasa penasaran saya terobati untuk sesaat. Sampai kemudian rasa penasaran itu muncul lagi begitu mendapati ada semacam icon yang menunjukkan kalau BSE bisa diunduh lewat aplikasi di hape, lewat play store. Canggih!

Saya coba download. Terus terang, saya tidak begitu tahu aplikasinya apa, jadi saya hanya menulis "BSE" di kotak search. Tidak begitu lama, ada aplikasi berjudul "Buku BSE" di daftar pertama. Saya yakin pasti itu aplikasinya, berhubung yang di bawahnya itu ada aplikasi dengan tulisan "BSE India..." yang saya tidak yakin aplikasi apa itu.

Selesai didownload, saya coba buka aplikasinya. Ternyata susunan direksi (atau apalah namanya) sama seperti yang di website biasa. Tapi kali ini saya coba mendownload buku prakarya berhubung mapel prakarya saya tidak ada buku paketnya. Dan... Voila! Tidak sampai bermenit-menit, apalagi berjam-jam, si buku sudah masuk file download secepat kilat, mudah, dan sederhana.

Ternyata praduga saya salah. BSE itu lebih mudah dan murah. Saya senang. Jadi, suatu hari kalau bukunya belum datang, atau adik saya butuh buku-buku k-13 atau lainnya, bisa saya cari di BSE. Top dah! Top pokoknya... Ga usah repot bin bingung kesana kemari, buku yang dicari (selama ada tulisan BSE di bukunya) bisa dicari di website BSE..

9
Pengalaman Berbagi Ilmu Dengan Anak-anak Panti Asuhan Bersama Buku BSE



Halo  teman teman perkenalkan  namaku Budi . aku sekarang kelas 12 SMA loh heheh...
udah kebayang kan kalo kelas 12 SMA masa masa sekolah yang paling ribet , banyak PRE lah , tugas lah , les lah dan yang paling mengerikan ya UJIAN NASIONAL wohooo yang katanya orang orang sih UN jadi sebuah momok yang mengerikan hiiiii sereumm ah atuutt. eits dibalik keseharianku jadimurid kelas XII yang bentar lagilulus dan melanjutkan ke jenjajng lebih tinggi , aku pengen nih berbagi sedikit pengalamanku menggunakan buku BSE yang bermanfaat banget bagi penunjang proses belajar dan berbagi ilmu ;)

Yuk ah capcuss aku mulai cerita nih ;)

  Oke dibalik kesibukanku sebagai murid yang super sibuk aku sempet sempetin loh berbagi ilmu dengan orang orang yang membutuhkan diluar sana salah satu nya yaitu anak anak panti asuhan aisyah di salah satu kota ku di boyolali , banyak sekali anak anak disana yang kurang beruntung merasakan sekolah seperti aku . namun mereka semua mempunyai tekat  dan semangat belajar yang tinggi ,inilah yang membuat aku termotivasi untuk berbagi ilmu dengan mereka .

   Setiap satu minggu , aku selalu menyempatkan datang ke panti asuhan tersebut untuk berbagi ilmu dengan mereka, maklum lah yang namanya panti asuhan banyak anak anak ,sedang kan aku hanya mempunyai satu buku , gak cukup kan kaloa ku bagi bagi ke mereka ?

   Suatu hari aku tidak sengaja iseng iseng searching di mbah google kali aja ada aplikasi e book atau sejenisnya yang praktis sehingga aku lebih mudah belajar bersama anak panti tanpa ribet dan praktis
beberapajam aku tetap mencari dan taraaaa alhamdulillah Allah tahu niat baikku untuk menebar ilmu , ya aku menemukan sebuah aplikasi buku elektronik yang pratis namanya " APLIKASI BUKU BSE " sejak saat itu aku mulai mengunduhnya lewat play store di hp ku dan cari info info lengkap di situs web resmi MAHONI.COM

   Yeay beberapa hari kemudian aku berkunjung ke panti asuhan . tiba didepan pintu , ada salah satu anak panti yang bertanya kepadaku ' loh kok kak budi gk bawa buku kesini? kak budi gak mau ngajarin kita ya kak? tanya anak tersebut penuh penasaran. Aku jawab aja " enggak kok dik, lah malah ini kakak mau ngajarin kalian semua dan ada kabar gembiraaaaa loh ' jawabku dengan penuh nada riang nan gembira
apa kak ? teman teman semua ayo kumpul disini kak budi mau mulai nih ngajar kita "

   Setelah semua duduk dan memperhatikanku , satu per satu aku jelaskan  "begini dik , kan kakak masih sekolah , dan kakak belum punya cukup uang untuk membeli buku , jadi kakak mau perkenalkan nih aplikasi buku yang praktis dan bisa buat buku pelajaran yang praktis namanya buku BSE  nah karena kakak mungkin bulan bulan ini bisa jadi jarang panti ini , kakak pesan kalian yah , walau kakak nggak ada , belajarnya jangan putus ,terus semangat belajar sendiri dengan buku BSE ya adik adik biar nanti kalo udah besar kalian sukses semua ;) " kataku dengan perasaan agak sedih

    Kelihatan muka kecewa dibalik raut wajah mereka , " baik kak tapi kakak janji ya kalo ada waktu luang lagi kakak sempetin datang kesini , kita belajar bareng dengan buku BSE lagi kak ' jawab salah satu anak panti asuhan .

   Nah setelah aku menjelaskan beberapa cara menggunakan aplikasi buku BSE ini , aku pulang walau dengan berat hati dan dengan perasaan sangat sedih ,semua ini aku percayakan kepada mereka semua aku percaya apabila mereka rajin belajar dan semngat mereka semua akan sukses kok"

  Yah itulah sedikit cerita dariku warna warni hidupku dengan keluarga , teman , anak panti dan buku BSE dan dari situlah aku banyak mendapat pelajaran yang berharga dan ini semua akan ku ingat hingga tua nanti dan akan kuceritakan kepada anak cucuku kelak

  Terimakasih BUKU BSE bersama mu hidupku lebih berarti  , bisa membantu orang lain dan menebar ilmu yang bermanfaat .

sekian dari saya
salam BUDI
twitter : @prastyobudiw

sumber :
http://prastyobudiwicaksono.blogspot.in/2014/11/pengalamanku-bersama-aplikasi-buku-bse.html?m=1


10
Buku BSE (Buku Sekolah Elektronik) / Gambar Kartun Buku BSE
« on: November 03, 2014, 05:45:17 PM »
Bagi anda yg punya gambar kartu yg berhubungan dng Buku BSE silahkan posting disini :


11
Terima kasih kepada yang sudah mengirim foto kepada kami, yang lain siapa menyusul mengirim foto? silahkan , ditunggu
































12
Buku BSE (Buku Sekolah Elektronik) / Kesan Pengguna BukuBSE via Buku Tamu
« on: October 21, 2014, 05:26:59 PM »
Terima kasih kepada yang sudah mengisi buku tamu :


















13
Buku Digital & Tablet = Dunia Masa Depan Pendidikan Indonesia Agar Bisa Bersaing dengan Negara-negara Lain



Membaca berita bahwa Sekolah-sekolah di Los Angeles mengeluarkan dana lebih dari 300 milyar rupiah untuk membeli Ipad yg akan digunakan sebagai sarana membantu belajar murud-murid di Los Angeles, membuat saya berpikir, hebat sekali..kapan Indonesia bisa seperti itu? Buku Digital adalah masa depan dari Buku Sekolah, semakin cepat penetrasi ke arah itu maka akan semakin cepat baik.

Sebenarnya pemerintah Indonesia sudah pernah memulai kearah ini, yaitu pada th 2008 memfasilitasi Buku Sekolah Elektronik. Buku Sekolah Elektronik (BSE) merupakan salah satu terobosan kebijakan pemerintah yang patut dipuji. Idenya sederhana saja. Pemerintah (Kemdiknas) membeli hak cipta buku-buku sekolah di berbagai jenjang pendidikan (SD, SLTP, SLTA & SMK), kemudian buku tersebut diunggah ke website yang sengaja dibuat (http://bse.kemdiknas.go.id) sehingga bisa diunduh dan diperbanyak oleh siapa saja secara gratis, ini adalah revolusi yang sangat bagus dan patut didukung. Sampai saat ini sudah ada lebih dari 1300 Buku BSE yg hak ciptanya dimiliki oleh pemerintah. Buku BSE bisa dianggap sebagai HARTA KARUN PENDIDIKAN yang harus digali & dimanfaatkan sebanyak mungkin oleh semua pelajar & guru di seluruh Indonesia.

Namun pada kenyataannya sampai beberapa tahun kemudian, pemanfaatan Buu BSE belum meksimal, banyak lontaran negatif yg muncul : internet yg pelan, tidak semua daerah punya komputer, untuk membuka buku harus bertele-tele, pakai komputer membacanya tak praktis, dsb. Padahal kita semua tahu bahwa suatu masa yang namanya buku kertas akan semakin tergeser, selain mahal juga prosesnya ikut menggunduli pohon-pohon diseluruh dunia. Harusnya efek negatif dari penerapan buku digital ini harus kita minimalisasi sambil terus berjalan maka problem-problem tersebut akan semakin berkurang dengan kemajuan teknologi.

Ada teman yang mengatakan bahwa masalah Buku Pendidikan di Indonesia sulit untuk diatasi sebab ini menyangkut proyek-proyek dengan nilai rupiah yg besar sekali, mencapai triliun rupiah!. Banyak tangan yg bermain disini, tentu saja mereka tak mau bisnis mereka terganggu. Namun harus disadari oleh semua insan di Indonesia bahwa era buku cetak akan menyusut terus, jika Indonesia tidak segera memanfaatkan Buku Digital maka akan kalah bersaing dengan negara-negara lain yg sudah lebih dulu memanfaatkannya.

Kita coba hitung perputaran rupiah yg terjadi tiap tahunnya : jika jumlah pelajar di Indonesia mencapai 40 juta, dan setiap pelajar biaya pembelian buku-buku mencapai 300 rb per orang : 40.000.000 x Rp 300.000 = Rp. 12.000.000.000.000,-, ternyata besar sekali.

Kita harus berterimakasih kepada Steve Jobs yang pada th 2010 meluncurkan Ipad yang salah satu manfaatnya bisa digunakan sebagai sarana pembaca buku digital, yg mana keunggulannya dibandingkan komputer (sebagai alat baca) sangat banyak, diantaranya : baterai jauh lebih tahan lama, sangat ringan, mudah dibawa-bawa, untuk menyalakan ipad hanya butuh beberapa detik saja, aplikasi pembaca buku sudah disediakan oleh Apple.

Sayang disayang, harga Ipad mahal sekali, melihat harganya yg diatas 3 jutaan maka kurang cocok dengan kondisi Indonesia.

Untung ada Android!, kita harus berterima kasih kepada Google yg menciptakan OS yg bisa dipakai oleh siapa saja, sehingga memungkinkan harga tablet akan semakin turun dari tahun ketahun. Penulis menemukan  Tablet Android 7 inchi yg harganya Rp. 700rb disebuah mall, ini menarik sekali, jika di Tablet ini diinstall 1.300 Buku BSE maka nilai sebuah bukunya hanya  538 rupiah saja, lebih murah dari nilai biaya parkir sepeda motor.

Sekarang tinggal bagaimana pemerintah meneruskan program BSE yg juga disertai dengan penyediaan sarana alat pembaca Buku BSE yg tepat, sehingga para pelajar & guru bisa dengan mudah memanfaatkan harta karun pendidikan ini untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia agar kedepan Indonesia tidak semakin ketinggalan dari negara-negara lain yg sudah lebih dulu memanfaatkan Buku Digital ini.

Untuk Buku BSE bisa ditambahkan terus, tentunya dengan seleksi yg ketat agar terpilih buku-buku yang bermutu. Untuk penyediaan piranti pembaca Buku BSE ini pemerintah bisa langsung berhubungan langsung dengan pabrik-pabrik pembuat Tablet, penulis yakin harga bisa ditekan terus, sampai dibawah Rp. 500 ribu per tablet. Setiap sekolah mendapat 1 buah tablet yg sudah diisi lebih dari 1300 Buku BSE, maka setiap sekolah sudah mempunyai Pustaka Buku lengkap yang pasti sangat bermanfaat, minimal bagi para Guru untuk meningkatkan mutu materi pelajaran bagi anak-anak didik mereka.

Dapat dibayangkan berapa biaya yg bisa dihemat oleh Bangsa kita jika program Buku Digital ini bisa dijalankan? puluhan triliun rupiah !

Jika semua pelajar & guru banyak memanfaatkan ?Harta Karun Pendidikan? ini maka mutu pendidikan Indonesia akan naik terus

Bagaimana menurut pandangan anda?

sumber :
http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/01/buku-digital-tablet-dunia-masa-depan-pendidikan-indonesia-agar-bisa-bersaing-dengan-negara-negara-lain-580841.html

14
Buku Sekolah Elektronik Menarik Bagi Banyak Negara



BSE -Buku Sekolah Elektroni adalah salah satu yang membuat Onno Purbo  menjadi bintang dalam konferensi ICTD 2009 yang berlangsung di Carnegie Mellon University di Qatar, pada 16-19 April 2009 lalu.

Atas partisipasinya di ajang dunia tersebut, banyak praktisi dunia berdecak kagum kepada Indonesia atas pengalamannya memanfaatkan Wajanbolic e-goen, VoIP Rakyat dan ebook Open Source untuk sekolah.

Bahkan, peserta dari Harvard, Grameen Foundation, Islamic Development Bank (IDB), Mesir dan banyak lembaga internasional lainnya, melakukan pendekatan khusus kepada Onno untuk melihat kemungkinan mengadopsi dan melakukan "scaling up" atas apa yang telah dilakukan Indonesia agar bisa digunakan di berbagai negara lain.

Dijelaskan Onno, khususnya pendekatan Buku Sekolah Elektronik (BSE) TIK Open Source menjadi sangat menarik bagi banyak negara, karena mereka tidak terpikir untuk membuat BSE TIK untuk mengopensourcekan negaranya.

"Tidak heran Mesir langsung menghubungi saya untuk melihat kemungkinan untuk mengadopsi pendekatan yang dilakukan Indonesia dalam mengopensourcekan bangsanya", ujar Onno dalam surat elektroniknya kepada detikINET.

Tentu ini menjadi apresiasi yang luar biasa terhadap Indonesia. Kerja keras untuk lebih memasyaratkatkan Open Source lewat buku elektronik diacungi jempol oleh dunia.

"Indonesia adalah negara terdepan yang secara serius mengopensourcekan negaranya melalui pendidikan", pungkas Onno.

Sumber :
http://www.visikata.com/bse-buku-sekolah-elektronik-menarik-bagi-banyak-negara/

15
Sumber :
https://id.berita.yahoo.com/aplikasi-buku-bse-mahoni-sediakan-095057885.html

Aplikasi Buku BSE Mahoni Sediakan 1600 Koleksi Buku Pelajaran Digital secara Gratis

Bertepatan dengan pelantikan Presiden Baru Indonesia hari ini (20/10), PT. Mahoni Global atau BSEMahoni, yang bergerak di bidang mobile development, meluncurkan Buku Sekolah Elektronik versi terbaru yang dinamakan BSE 3.0. Peluncuran ini menjadi bagian dari peningkatan layanan buku digital mereka yang dinilai bisa menjadi solusi permasalahan seputar buku di dunia pendidikan Indonesia.

BSE 3.0 ini hadir dengan berbagai peningkatan fitur dan menyediakan 1600 koleksi buku pelajaran resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Buku-buku yang tersedia dalam format digital ini bisa diunduh orangtua atau siswa dari tingkat dasar hingga lanjutan. Sebagai catatan, menurut pihak pengelola Mahoni, sepanjang bulan September 2014 telah diunduh sekitar 1,5 juta buku pelajaran sekolah dari server Mahoni.

Peluncuran ini dinilai tepat waktu karena sejak tahun ajaran baru tahun 2014/2015 berjalan awal Agustus kemarin, para siswa dan guru di seluruh Indonesia mulai mempersiapkan buku-buku pelajaran berbasis Kurikulum 2013 untuk sarana belajar mereka. Sayangnya, kendala geografis dan sentralisasi percetakan di pulau Jawa tidak memungkinkan setiap anak Indonesia mendapatkan materi tersebut dengan cepat dan lancar. Biaya cetak dan distribusi menyebabkan sarana belajar mengajar menjadi makin sulit dan mahal.

Mahoni menganggap solusi buku digital sangat cocok untuk dunia pendidikan Indonesia yang geografinya berbentuk kepulauan dan jumlah pelajar yang banyak. Salah satu cara paling mudah untuk memperoleh buku-buku sekolah berbasis Kurikulum 2013 adalah dengan mengunduh dari server-server yang menyediakan.

?Mahoni mempersembahkan server yang paling lengkap, termasuk buku berbasis Kurikulum 2013 yang bisa diunduh gratis oleh siapa saja dari seluruh Indonesia, termasuk dari pulau-pulau terpencil yang sulit dijangkau,? jelas Co-Founder Mahoni Santoso Suratso seperti dikutip dalam siaran persnya.

BSE 3.0 menawarkan desain menu yang baru dan buku pelajaran sudah mencapai lebih dari 1600 buah. Santoso mengatakan, ?Selain layanan mengunduh di situsnya Mahoni.com sebagai mobile developer lokal menciptakan juga mobile aplikasi yang dinamakan ?Buku BSE?, berfungsi untuk mempermudah saat mengunduh, mengoleksi  dan membaca buku-buku pelajaran.?

Aplikasi ?Buku BSE? ini sudah tersedia dalam tiga platform populer, yaitu iOS, Android, dan Windows 8.1. Dengan adanya aplikasi ini, penggunaan  tablet dan gadget tidak lagi digunakan oleh anak-anak hanya untuk browsing, email, media sosial, dan main games, namun juga dapat  untuk membantu proses pembelajaran di sekolah.

?Jika asumsi sebuah buku  berharga Rp 20 ribu saja, maka nilai buku yg didownload selama bulan September lalu senilai Rp. 30 milyar. Ini suatu penghematan yang luar biasa bagi dunia pendidikan Indonesia,? ujar Santoso.

Santoso menambahkan, ?Mahoni.com  senang dan bangga bisa membantu program pemerintah untuk ikut menyebarkan buku pelajaran sekolah gratis kepada 50 juta siswa dan tiga juta guru di seluruh Indonesia. Diharapkan dengan kemajuan teknologi maka jutaan siswa dan guru di Indonesia bisa mendapatkan koleksi buku pelajaran sekolah yang lengkap dan gratis.?

Pages: [1] 2 3 4