[songyou]

Edisi 175 Bulan Februari 2017 - Kabare

Warga Tionghoa yang beragama Khonghucu kini bebas menjalankan ibadahnya di klenteng. Kesenian barongsai dapat dipentaskan di depan umum. Cap Go Meh yang merupakan pesta penutupan Tahun Baru Imlek, boleh dilaksanakan. Tidak hanya itu, bahasa Mandarin dan penggunaan huruf Mandarin muncul lagi. Bahkan, bahasa Mandarin kini jadi salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari untuk mengantisipasi kebutuhan pasar akibat perkembangan ekonomi negeri China yang luar biasa. Sekolah-sekolah Tionghoa pun muncul lagi. Semua itu adalah buah dari kebijakan politik yang terjadi pada era pemerintahan Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid, yang populer dipanggil Gus Dur. Gus Dur telah mengeluarkan Keputusan Presiden No.6 tahun 2000 tentang Pancabutan Instruksi Presiden No.14/1967, produk rezim Orde Baru, tentang Pembatasan Agama, Keyakinan, dan Adat Kebiasaan Tionghoa.

Download majalahnya di sini

Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows