21 - 27 Mei 2018 -- Tempo
Indonesia dikejutkan oleh rentetan serangan teroris selama pekan lalu. Dimulai dengan penyanderaan di Rumah Tahanan Markas Komando Brigade Mobil, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, yang menewaskan lima polisi, penyerangan lalu terjadi di Surabaya, di Sidoarjo, dan di Markas Kepolisian Daerah Riau, Pekanbaru, yang menewaskan satu polisi. Teror bom di Surabaya diyakini terinspirasi oleh penyanderaan di Markas Komando Brigade Mobil. Para pelakunya merupakan sel-sel pendukung ISIS yang sulit dideteksi polisi. Merencanakan serangan terhadap event internasional, mereka mempercepat aksinya di Jawa Timur.
Setelah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mendeklarasikan penguasaan sebagian wilayah Irak dan Suriah pada 2013, sejumlah orang di Indonesia berbaiat kepada Abu Bakar al-Baghdadi, pendiri ISIS. Mereka dipimpin Aman Abdurrahman, residivis kasus terorisme. Terpecah dalam sel-sel kecil, jaringan ini berada di balik teror di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Kepolisian dan BNPT kesulitan mengawasi pelaku teror dan jaringannya karena para teroris juga memanfaatkan game online untuk berkomunikasi.
Download Majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows
Topic: Tempo Edisi 21 - 27 Mei 2018 (Read 1231 times)
