[songyou]

05 - 11 Juni 2017 -- Tempo

Marawi menjadi medan pertempuran sengit bagi pasukan militer Filipina yang tengah memerangi milisi Maute. Marawi satu satunya kota Filipina yang resmi ditahbiskan sebagai "Kota Islam". Karena itu, jangan berharap gedung-gedung pemerintah buka pada Jumat dan Sabtu. Kendati Islam agama mayoritas, berpuluh tahun muslim hidup berdampingan dengan minoritas penganut Nasrani. Kedamaian ini tercabik ketika kelompok Maute membalas penyergapan tentara pemerintah terhadap pemimpin mereka, Isnilon Hapilon, dengan senjata. Konflik berdarah di Marawi bermula dari upaya militer Filipina untuk mencokok Isnilon Hapilon. Seperti diberitakan surat kabar Inquirer, Hapilon, pemimpin faksi Abu Sayyaf yang berbasis di Basilan, dikabarkan menyelinap ke daratan Mindanao pada awal tahun ini. Ia tengah menyiapkan rencana mempersatukan kelompok-kelompok ekstremis Islam yang berbaiat kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Salah satunya kelompok Maute. Hapilon, 51 tahun, yang berbaiat ke ISIS sejak 2014, masuk daftar teroris yang paling diburu.

Download majalahnya di sini

Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows