Author Topic: Para Tawanan Perang "Kisah Syekh Yusuf Al-Makasari dan Arung Palakka"  (Read 2058 times)

Offlinesongyou

Hero Member


Para Tawanan Perang "Kisah Syekh Yusuf Al-Makasari dan Arung Palakka"
Kasma F. Amin


Masa lampau di istana kerajaan Gowa Tahun 1626-1699, ketika masih kanak-kanak, persahabatan mereka merekatkannya seperti saudara kandung. (Yusuf, La Tenritatta, I Mannuntungi, I Mallombasi, Karaeng Nisak, dan Fatimah). Dulu Kerajaan Gowa terpaksa harus menundukkan Kerajaan Bone dalam sebuah perang. Arungpone lalu diasingkan ke Bantaeng dan La Tenritatta putranya yang masih belia diambil oleh Sultan Gowa sebagai tawanan politik. ia dipelihara oleh Karaeng Pattingalloang dengan kasih sayang tinggi dan diperlakukan sebagai putranya sendiri. Sultan tidak membedakan pengasuhan mereka dengan anak-anak istana lainnya. Hingga kerajaan lain menganggap bahwa Yusuf dan La Tenritatta adalah Putra Mahkota Kerajaan Gowa.

Anak-anak menikmati hari-harinya mengaji pada tuan guru Datuk sambil bermain dan menyusuri pantai selatan Gowa. Pergi ke istana Sultan Tua mendengar kisah negeri dongeng. Cinta Karaeng Nisak yang tumbuh dalam pengajian menjadi kenangan terindah. Diam-diam Fatimah menaruh kekaguman pada La Tenritatta atas kesabarannya mengawasi para tawanan perang. Namun hatinya luluh lantak ketika hubungan mereka tak direstui oleh sultan. Yusuf merantau ke Tanah Haram. Cinta sejati yang berlatar ketidakpastian silsilah terpaksa harus menanggung rindu berkepanjangan. Pernikahan megah abad ke-16 dilakukan diatas kapal Portugis. Dihadiri oleh raja-raja dari 72 Kerajaan dari Nusantara dan Eropa. La Tenritatta dan Fatimah pun harus berpisah karena perang.

Setelah pesta pernikahan itu dirayakan, Yusuf lalu meninggalkan Gowa menuju Banten, kemudian berguru ke Mekah. Gelar Syekh didapat setelah mendapat pengakuan atas kecerdasan beliau dalam sebuah tariqat dari maha guru Syekh di Negeri Waliullah. Sejak kepergian Syekh Yusuf, La Tenritatta pun merindukan kebebasan. ia ingin memerdekakan para tawanan perang. Sekali pun harus berhadapan dengan saudara sendiri, ia melarikan diri bersama 10 ribu tawanan perang ke Palakka hingga ke Buton.



Download bukunya di sini


Aplikasi TOKO BUKU tersedia untuk iOS,Android,dan Windows