[songyou]

Edisi 22 | Desember 2016 - Airmagz

Rentetan kecelakaan pesawat terbang di Papua selama beberapa bulan belakangan ini semakin menyita perhatian banyak kalangan. Tengok saja, selama Oktober 2016, minimal ada dua kecelakaan pesawat terbang. Selain itu, masih banyak pula bandara yang belum dapat mengakses aliran listrik, yang notabene menjadi kebutuhan dasar bagi beroperasinya pemancar navigasi. Belum lagi ada kenyataan bahwa sekitar 70-80% lapangan terbang di Papua tidak masuk kriteria sebagai bandara karena hanya memiliki runway sepanjang 350 hingga 700 meter. Dengan kondisi dan keadaan bandara yang bisa dibilang miris tersebut, wajar bila hampir semua lapangan terbang di Papua menuntut kemampuan lebih dari sang pilot. Untuk bisa terbang selamat di Papua, pilot harus hafal dan tahu betul kondisi lapangan, arah dan kekuatan angin, serta keadaan cuaca saat ini dan sebelumnya.

Download majalahnya di sini

Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows