[songyou]

01 - 07 Januari 2018 -- Tempo

Delapan bulan setelah wajah Novel Baswedan disiram air keras, Kepolisian Daerah Metro Jaya baru membuka hotline untuk menampung informasi dari masyarakat mengenai teror terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi itu. Penyiraman air keras merupakan teror kesekian yang mendera Novel. Mantan pemimpin KPK, Busyro Muqoddas, mencatat sedikitnya enam kali Novel diteror. Berdasarkan pengalaman Busyro di KPK, Novel selalu diteror setiap kali menangani kasus besar. Pada pertengahan 2016, Novel ditabrak mobil saat menangani perkara suap reklamasi pulau di Teluk Jakarta yang menyeret anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi. Dalam kasus itu, KPK sempat mencegah bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, bepergian ke luar negeri. Teror tidak hanya dalam bentuk serangan fisik, tapi juga kriminalisasi. Pada 2012, saat Novel memimpin penyidikan kasus simulator kemudi yang melibatkan Kepala Korps Lalu Lintas saat itu, Inspektur Jenderal Djoko Susilo, polisi yang sekonyong-konyong membuka kasus penganiayaan pencuri burung walet di Bengkulu pada 2004.

Download Majalahnya di sini

Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows