[songyou]

12 - 18 Maret 2018 -- Tempo

Penyitaan kapal Equanimity oleh polisi Indonesia pada akhir Februari lalu memanaskan kembali politik Malaysia karena skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Adalah Gooi Hsiao Leung dari partai oposisi yang memantiknya. Pada 2 Maret lalu, politikus Partai Keadilan Rakyat itu menulis surat kepada Ketua Parlemen Malaysia agar memanggil Perdana Menteri Najib Razak untuk menjelaskan sikap Jaksa Agung Apandi Ali yang menyatakan tak akan memulangkan kapal mewah tersebut dari perairan Bali.

Skandal korupsi 1MDB terkuak pada 2015 oleh investigasi The Wall Street Journal dan Sarawak Report setelah digoreng terus oleh partai oposisi sejak 2010. Swiss, Singapura, Thailand, Amerika, Luksemburg, Arab Saudi, Hong Kong, Australia, dan Inggris menyelidiki korupsi ini karena aset 1MDB terserak di negara-negara tersebut. Aset-aset hasil korupsi itu diperjualbelikan dan dipecah ke dalam pelbagai transaksi. Penyelidikan mengarah ke Najib, yang dituding menerima Rp 9 triliun saat kampanye pemilihan perdana menteri pada pemilihan 2013. Najib berulang kali membantah tuduhan ini. Ia mengklaim uang besar itu dia peroleh dari sumbangan keluarga Kerajaan Arab Saudi.

Download Majalahnya di sini

Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows