Author Topic: Kisah Buku Cetak akan Tamat?  (Read 5434 times)

Offlinemahoni

Global Moderator

Sr. Member

Kisah Buku Cetak akan Tamat?
| December 04, 2013, 11:25:44 AM
Sumber :
http://inet.detik.com/read/2013/11/19/173119/2417514/317/kisah-buku-cetak-akan-tamat

Kisah Buku Cetak akan Tamat?

Malang - Buku cetak diyakini tak akan lama lagi eksis. Selanjutnya, sesuai perkembangan zaman, tibalah giliran buku digital untuk membuka lembaran baru.

Hal inilah yang diyakini Ginting Sadtyono dari Buku Sekolah Elektronik di acara Ngopi detikINET bareng Telkomsel dengan tema 'Digital Creative Indonesia Competition' di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Selasa (18/11/2013).

"Mungkin sekarang (buku cetak) belum (akan tamat), tapi akan. Lihat saja, dulu ada era mesin ketik. Tetapi anak zaman sekarang mungkin saja masih belum pernah melihat mesin ketik. Hal itu bakal terjadi untuk buku cetak," paparnya.

Buku sebagai sumber informasi seiring perkembangan zaman terus berevolusi. Mulai dari ketika zaman prasejarah, dimana media yang dipakai batu, kemudian pakai kulit, bambu dan saat ini mengandalkan kertas.

"Dan seiring perkembangan zaman, buku cetak pasti juga akan berganti dengan buku elektronik," lanjut Ginting.

Alasannya? Ada empat hal: Yakni karena kemajuan zaman, kepraktisan, harga dan melestarikan pohon.

"Seperti kita tahu kertas itu dibuat dari pohon. Jadi kalau kertas berkurang, maka juga akan melestarikan pohon," tukasnya

Hanya saja adopsi buku digital juga tak lantas tanpa halangan. Ada berbagai hal yang masih menjadi isu seiring perjalanan buku digital, terutama di Indonesia.

Kendala yang dimaksud mulai dari koneksi internet yang masih byar-pet, ukuran file yang terlalu besar, sampai soal pembaca yang masih gaptek.

"Ini terjadi (pembaca gaptek-red.). Masih banyak yang tidak tahu Adobe Reader? Apa itu .zip dan .rar untuk mengkompres file," lanjut Ginting.

Sampai akhirnya, Apple dengan iPad-nya lahir pada April 2010. Menurut Ginting, ini jadi salah satu momentum penting bagi perkembangan buku digital, sehingga membuatnya jadi lebih mudah dan pas.

"Kalau boleh saya menyebutnya, pas mantap. Di tablet kesempatan membaca buku itu jadi lebih mudah, cuma tinggal bagaimana pemerintah mendorongnya. Makanya saya berharap, Mendikbud dapat lebih mempopulerkan tablet sehingga dapat lebih memanfaatkan buku- buku di internet," tandasnya.

Ginting sendiri jadi salah satu 'local hero' yang diundang untuk sharing ilmunya di Roadshow Ngopi detikINET Bareng Telkomsel. Setelah Universitas Brawijaya, roadshow Ngopi selanjutnya bakal menyambangi Universitas Airlangga (Surabaya-26 November), Universitas Indonesia (Jakarta-2 Desember), serta Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta-4 Desember).

Nah, untuk 'local hero' di ketiga kota selanjutnya antara lain: Adhicipta Wirawan dari Garuda Riders (Surabaya), Hiro Wardhana - IndoBooks (Jakarta), serta Lintang Enrico - Gamelan DJ (Yogyakarta).