No. 295 - Agrina
Rabobank meramal produksi udang dunia semakin menguat dua tahun ke depan. Tahun lalu suplai 'si bongkok' bangkit lagi selepas serangan Early Mortality Syndrome (EMS). India, Ekuador, dan Vietnam bakal mengambil posisi penting dalam suplai. John Sackton, peneliti dan analis pasar seafood dari The National Fisheries Institute (NFI) memaparkan, suplai udang dunia mayoritas dari udang budidaya. Hanya 23% berupa udang tangkapan, termasuk udang cold-water (perairan dingin) atau Pandalus borealis.
Sackton menuturkan, NFI memprediksi udang budidaya tumbuh di atas 6% pada 2018. Meski menghadapi hantaman penyakit, volume terus naik sejak 2014. Bahkan, dua tahun terakhir mengalami perbaikan produksi, menembus 3 juta ton lebih. Harga udang pun ditaksir membaik dan mencapai puncak pada perayaan Imlek. Produksi udang tahun ini, ulas Sackton, sangat dipengaruhi faktor harga. Permintaan udang global tetap tinggi dengan harga meningkat dan volume menurun. Bagaimana peran Indonesia sebagai produsen utama kelima udang global? Simak ulasan lengkapnya dalam rubrik "Fokus" hanya di Majalah AGRINA edisi pembuka tahun 2019.
Download Majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows