Tekanan membengkaknya subsidi bahan bakar minyak (APBN) pada tahun ini membuat pemerintah kesulitan bergerak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah dan DPR sudah menetapkan pada RAPBN 2015 alokasi subsidi BBM - termasuk di dalamnya untuk LPG dan biodiesel - sebesar Rp276 triliun! Di satu sisi, kalangan juga pengusaha menjerit dengan ketidakpastian penaikan harga jual BBM. Mereka juga mengeluhkan tingginya tarif listrik tapi tidak diimbangi dengan pelayanan yang baik. Stimulus anggaran untuk infrastruktur dan pelayanan sosial masyarakat diperkirakan tidak lebih baik dari tahun sebelumnya sehingga pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015-2016 diprediksi tidak mencapai di atas 6%.
Majalah Jurnal Maritim Edisi 18 (Oktober 2014) sudah tersedia di Aplikasi Majalah Indonesia.
Download di
http://Majalah.id