Edisi 208 / Januari 2017 - Trobos
Dua persoalan menjadi perhatian utama para pelaku usaha peternakan layer (ayam petelur) sepanjang 2016. Yang pertama soal pasokan jagung. Beruntung, kisruh jagung di 2015 yang sempat dikhawatirkan bakal terulang, tidak jadi kenyataan. Kalau persoalan jagung dinilai kondusif, tidak demikian dengan soal harga jual telur sebagai hasil produksi usaha peternakan layer. Harga telur sepanjang 2016 yang cenderung tertekan di bawah HPP (Harga Pokok Produksi) adalah persoalan utama kedua bisnis layer, yang jadi perhatian para pemangku kepentingan industri ini. Namun, kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi protein hewani bahwa telur harganya paling terjangkau menunjukkan bahwa masih ada peluang untuk keberlanjutan usaha peternakan layer ini. Tetapi faktor daya beli akan produk protein hewani termasuk telur mesti diikuti pertumbuhan ekonomi yang baik di dalam negeri.
Download majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows