Edisi 209 / Februari 2017 - Trobos
Antibiotik selama ini dibutuhkan untuk mengobati penyakit tertentu pada ternak. Para produsen obat ini pun telah membuat prosedur agar tidak terjadi kesalahan penggunaannya di lapangan. Mengingat, penggunaan antibiotik yang tidak bijak dan tidak rasional, baik di sektor peternakan maupun pada kesehatan manusia bisa menjadi pemicu munculnya resistensi antimikroba (AMR/Antimicrobial Resistant). Berbagai praktik penggunaan antibiotik yang kurang bijak yang terjadi di peternakan adalah pencampuran sendiri antibiotik ke dalam pakan ternak, tidak mengikuti aturan dosis, dan tidak sesuai indikasi penyakit. Pencampuran itu bisa dalam bentuk kombinasi antibiotik yang kadang-kadang tidak berkonsultasi dengan dokter hewan atau petugas kesehatan hewan lainnya. Resistensi mikroba terhadap antibiotik menjadi ancaman global bagi kesehatan manusia dan hewan saat ini dan ke depan. Dan hingga saat ini kasus resistensi antimikroba acapkali mengkambing hitamkan penggunaan antibiotik pada hewan terutama ternak untuk pangan.
Download majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows