Author Topic: Penerbit Selewengkan Buku Kurikulum 2013  (Read 6779 times)

Offlinesatyana

Jr. Member

Penerbit Selewengkan Buku Kurikulum 2013
| August 24, 2014, 05:14:42 PM
Penerbit Selewengkan Buku Kurikulum 2013


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh mengakui penyaluran 245 juta buku pelajaran kurikulum 2013 tersendat. Perlambatan distribusi disebabkan penerbit yang ?nakal? dengan tidak mendistribusikan buku ke sekolah-sekolah, tapi menjualnya ke toko buku. Penyebab lainnya ialah adanya libur panjang sekolah dan Ramadhan.

Nuh meminta agar penerbit menghormati kesepakatan kontrak yang telah dibuat. Yaitu buku didistribusikan secara gratis ke sekolah, lantaran buku-buku itu telah dibeli Kemendikbud dengan kisaran harga Rp 9.000 per buah.

Sejumlah penerbit yang ?bandel?, lanjut Nuh, sengaja menjual buku-buku itu ke toko buku dengan harga sekitar Rp 20.000 per buku untuk meraup untung besar. Nuh menyatakan, mereka tidak akan segan member sanksi kepada penerbit yang nakal. Dia juga mengimbau kepada toko buku agar tidak membeli produk buku kurikulum yang ditawarkan penerbit.

Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kemendikbud Achmad Jazidie menambahkan, pihaknya masih terus menelusuri sejumlah laporan terkait praktik penjualan buku oleh sejumlah penerbit.

Kendati masih ada sejumlah kendala, Nuh masih optimistis penyaluran 245 juta buku kurikulum 2013 akan sampai ke semua sekolah sesuai jadwal, yakni paling lambat 15 Agustus. Untuk mengantisipasi keterlambatan, Kemendikbud telah membagikan isi materi kurikulum 2013 kepada para guru dalam format compact disc (CD) yang bisa digandakan, selain itu, isi kurikulum bisa diunduh dari situs Kemendikbud.


Sumber :
http://acdpindonesia.wordpress.com/2014/08/06/penerbit-selewengkan-buku-kurikulum/

Offlinemargonotan

Newbie

Re: Penerbit Selewengkan Buku Kurikulum 2013
Reply #1 | September 28, 2014, 07:37:39 PM
Saya percaya dengan dipaksakannya penerapan kurikulum 2013 menjelang akhir pemerintahan, pasti ada kongkalikong antara pemerintah, penerbit dan percetakan dalam urusan print dan pembagian buku ke sekolah sekolah. Walaupun menurut saya kurikulum baru itu bagus asal dimatangkan dulu, jangan terburu buru seperti sekarang ini, akibatnya dari segi buku dan pelatihan guru tidak terencana dengan baik, terasa sekali bahwa hal ini sangat dipaksakan.

Offlinesatyana

Jr. Member

Re: Penerbit Selewengkan Buku Kurikulum 2013
Reply #2 | September 29, 2014, 04:07:53 PM
Saya percaya dengan dipaksakannya penerapan kurikulum 2013 menjelang akhir pemerintahan, pasti ada kongkalikong antara pemerintah, penerbit dan percetakan dalam urusan print dan pembagian buku ke sekolah sekolah. Walaupun menurut saya kurikulum baru itu bagus asal dimatangkan dulu, jangan terburu buru seperti sekarang ini, akibatnya dari segi buku dan pelatihan guru tidak terencana dengan baik, terasa sekali bahwa hal ini sangat dipaksakan.


Betul Pak, ini tergesa-gesa, jadinya seolah dipaksakan.

Yang penting seharusnya texbook (standar/wajib) buku pelajaran untuk anak sekolah harus gratis (atau murah sekali), sehingga penerbit/percetakan tak bisa kongkalikong lagi dng sekolah-sekolah. Penerbit/Percetakan tetap bisa menjual buku-buku yg bukan texbook (misal : latihan soal, lebih lanjut tentang 'sesuatu'), masih banyak yg bisa digarap oleh mereka