Author Topic: KANISIUS : Dongeng, Sepeda Onthel, dan Imamat - Andreas Sulardi, Pr.  (Read 2514 times)

Offlinesongyou

Hero Member


DONGENG, SEPEDA ONTHEL, DAN IMAMAT
Andreas Sulardi, Pr.


"Wong edan, ana wong tuwa lungguh ditabrak, bocah ra duwe sopan santun. Anak e sopo kuwi?" Siapa anak yang berani menabrak orang tua tadi? Siapa anak yang tidak punya sopan santun karena menabrak kakeknya sendiri? Kisah-kisah nyata dan jenaka seperti itu dan banyak pengalaman lain yang berisi dan enak dibaca, ada di dalam buku kenangan tahbisan Januari 2015 ini: "Dongeng, Sepeda Onthel dan Imamat". Nyatanya jadi imam juga! Anda pun bisa.

Di awal Tahun Hidup Bakti ini (2015), Keuskupan Agung Semarang mendapatkan satu imam 'diocesan' (Projo) baru, yaitu Rama Andreas Sulardi (semoga nama baptis tidak disingkat), putra paroki St. Yusup, Baturetno, kevikepan Surakarta. Mungkin Anda bertanya, "Mengapa hanya satu?". Biasanya banyak, atau paling tidak lebih dari dua. Yah ... sebenarnya ada tiga dan lima teman lain yang sudah mendahuluinya, dalam dua tahbisan yang berbeda (tahun 2012 dan 2013).

Jadi, Rm. Sulardi sebenarnya tidak sendiri. Artinya, teman-teman angkatannya sudah mendahului ditahbiskan menjadi imam. Itulah lika-liku perjalanan panggilan imam. Pengalaman perjuangan menapaki panggilan yang dikatakan mahal dan lama ini masih banyak akan Anda temukan di dalam buku yang sedang anda pegang.



Download Bukunya di sini


Aplikasi TOKO BUKU tersedia untuk iOS,Android,dan Windows