20 - 26 Maret 2017 -- Tempo
Presiden Joko Widodo seperti tak pernah bosan membahas ketimpangan ekonomi. Dalam satu tahun terakhir, ia berkali-kali menyoroti problem kesenjangan. Di Istana Merdeka, Selasa pekan lalu, Jokowi kembali menyampaikan pentingnya langkah pemerintah menekan ketimpangan. Selama Jokowi menjabat presiden, tren rasio Gini sebenarnya cenderung menurun. Pada September tahun lalu, rasio Gini menyentuh 0,394. Rasio ini merupakan derajat ketidakmerataan distribusi penduduk. Bila rasio Gini mendekati nol, ketimpangan membaik. Pencapaian tadi tentu jauh lebih baik ketimbang angka pada periode 2000-2014, yang pernah merangkak naik hingga 0,410. Namun menurut Direktur Eksekutif Center of Sustainable Development Goals Studies, Universitas Padjadjaran, Arief Anshory mengatakan turunnya rasio Gini tidak menggambarkan perbaikan ketimpangan. Pencapaian itu tak diikuti perbaikan perekonomian masyarakat kelas bawah. Daya beli mereka melemah. Gizi buruk pada ibu hamil, bayi, dan anak di bawah lima tahun "menyuburkan" kemiskinan.
Download majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows