Vol. 88 - M&I
Kalau perempuan hendak berbisnis, maka pilihan yang paling umum adalah profesi yang nggak aneh-aneh, alasannya jelas, agar peluang suksesnya lebih besar. Tapi pandangan itu jelas tidak disetujui oleh Ligwina Hananto, ibu 3 orang anak ini justru terjun sebagai Financial Trainer, satu profesi yang terbilang baru muncul 10 tahun terakhir. Dan sekalipun berjalan lambat diawal, lulusan Finance & Marketing Curtin University of Technology, Perth Australia ini tetap berjibaku untuk ngotot bertahan. Perjuangannya pun membuahkan hasil, usaha yang di dirikannya pada tahun 2003 ini bertumbuh mengesankan. Ia pun berlangganan jadi pembicara nasional untuk berbagi kiat dalam pengelolaan keuangan. Perlahan, bisnisnya tumbuh hingga memiliki 350-an klien, dimana 40 orang ditanganinya langsung, dan sisanya oleh tim. Perusahaannya pun kini memiliki 15 orang staf termasuk diantaranya pegawai, financial trainer dan tim sales & support. Simak cerita dari Ligwina Hananto soal profesi dan cita-citanya agar masyarakat Indonesia tidak miskin hanya di Majalah Money&I edisi kali ini.
Download majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows