RAHIM UNTUK DIPINJAMKAN : Moralitas Kristiani pada Awal Hidup Manusia
Benny Phang, O. Carm.
Sebuah tafsiran Kitab Kejadian mengatakan, manusia pertama jatuh dalam dosa karena godaan si ular. Dalam Bahasa Ibrani, ular disebut nachash, 'yang bersinar'. Sinar itulah yang membuatnya sangat arum atau cerdik. Melalui sinar itu, dengan cerdik ia menggoda Adam dan Hawa yang keduanya arummim atau telanjang. Dialog antara ular yang arum dengan manusia yang arummim menghasilkan persekongkolan untuk meredefinisi ciptaan. Itulah akhir hubungan harmonis antara manusia dengan Penciptanya. "Kejahatan terbesar zaman ini ... (adalah) untuk secara cerdas dan culas meredefinisi embrio sebagai manusia ambigu," tulis Benny Phang dalam buku "Rahim untuk Dipinjamkan" ini.
Seperti pada kisah Adam-Hawa, awalnya sinar ciptaan dan 'pohon pengetahuan' menarik manusia untuk mendekat. Namun, egoisme harga diri akhirnya membuat manusia bernafsu untuk playing God, 'bermain sebagai Allah' bagi sesama dengan mengaburkan makna kemanusiaan. Buku ini mengajak pembaca untuk berproses kembali mengakui transendensi Allah sebagai penilai. Inilah kekuatan refleksi teologis buku tentang bioetika kristiani ini.
Aplikasi TOKO BUKU tersedia untuk iOS,Android,dan Windows