07 - 13 Mei 2018 -- Tempo
Solihin Jusuf Kalla dikejutkan oleh potongan rekaman percakapan telepon antara Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara Sofyan Basir. Rekaman yang beredar luas di jagat maya itu muncul saat Direktur PT Bumi Sarana Migas ini menunggu kepastian proyek terminal penerima dan regasifikasi gas alam cair (LNG) di Bojonegara, Serang, Banten. Dalam rekaman tersebut, Rini dan Sofyan diduga membicarakan proyek yang sama. Padahal, kata Solihin, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) belum memberikan jawaban atas nasib proyek tersebut.
Sejak rekaman itu beredar pada Kamis dua pekan lalu, proyek senilai US$ 700 juta atau hampir Rp 10 triliun tersebut menjadi pergunjingan. Dalam proyek ini, perusahaan yang tergabung dalam Kalla Group itu menawarkan kepemilikan saham 15-25 persen kepada dua perusahaan pelat merah. Menurut Solihin, proyek infrastruktur yang digagas sejak 2013 ini untuk mengantisipasi ancaman defisit gas di Jawa bagian barat. Data Outlook Suplai Gas pada 2013-2030 menunjukkan neraca gas Jawa bagian barat diprediksi akan minus pada 2023. Penyebabnya: cadangan gas dari Sumatera terus menipis, sebaliknya permintaan terus meningkat.
Download Majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows