[songyou]

Edisi 39 | Mei 2018 - Airmagz

Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang terus merangkak hingga hampir menyentuh Rp14 ribu membuat maskapai nasional harus makin mengetatkan ikat pinggang. Bagaimana menyiasati beban operasional tanpa terlalu banyak menggerus keuntungan, tapi tetap mempertahankan harga dan pelayanan di tengah masa-masa low session menjelang peak session Ramadhan dan Idul Fitri 2018 mendatang. Tak dapat dipungkiri, fluktuasi nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah memberikan dampak signifikan terhadap industri penerbangan di Indonesia. Maklum, secara garis besar, biaya operasional maskapai penerbangan menggunakan mata uang Dolar AS.

Selain artikel tentang dampak penguatan dolar AS terhadap biaya operasional maskapai penerbangan, di edisi kali ini Airmagz juga mengangkat bagaimana tren hampir seluruh wilayah di Indonesia mulai mengembangkan sisi pariwisata untuk menggali potensi yang ada guna menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor-sektor yang selama ini dianggap tidak berdampak langsung. Ternyata efek ekonomi dari pariwisata bisa lebih luas. Oleh karena itu, keinginan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula mengembangkan sektor pariwisata patut mendapat apresiasi.

Download Majalahnya di sini

Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows