14 - 20 Mei 2018 -- Tempo
Informasi adanya kerusuhan di Rumah Tahanan Brimob diunggah pertama kali oleh Amaaq, kantor berita yang terafiliasi dengan ISIS. Amaaq menyebutkan telah terjadi baku tembak antara pejuang Daulah Islamiyah dan Densus 88 di Depok. Informasi ini viral. Wartawan mencoba meminta konfirmasi kabar tersebut kepada pihak kepolisian, tapi tak ada satu pun yang membenarkan berita itu. Amaaq mengklaim tahanan ISIS di penjara telah membunuh sepuluh anggota Densus 88. Dimintai konfirmasi soal berita ini, pada malam itu, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto meminta wartawan bersabar.
Markas Besar Kepolisian RI mengklaim pemicu kerusuhan adalah protes seorang tahanan terorisme asal Pekanbaru, Wawan Kurniawan alias Abu Afif, yang tidak memperoleh makanan titipan keluarganya. Mustahil persoalan sesepele itu memantik kerusuhan besar jika tak ada faktor lain yang berpengaruh. Kepala Polri dan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami wajib mengevaluasi seluruh sistem pengelolaan narapidana dan tahanan kasus terorisme di Rumah Tahanan Markas Komando Brimob untuk mengetahui akar masalah ini.
Download Majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows