Vol 51 (17 Desember 2017) - Hidup
Paus Fransiskus bertolak dari Bandara Internasional Flumicino Roma dan tiba di Myanmar pada hari Senin, 27/11. Ini merupakan kunjungan pertama Paus Fransiskus ke Myanmar. Sebelumnya, pada 1986, Paus Yohanes Paulus II pernah mengunjungi Myanmar. Tetapi kunjungan Paus Fransiskus tahun ini sangat istimewa. Lawatan ini membawa angin segar bagi sebagian besar masyarakat Myanmar. Hampir setengah abad, negara ini menderita karena sistem pemerintahan junta militer. Pemilihan umum 2015 yang dimenangkan oleh National League of Democration (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi mengakhiri sistem junta di negara ini. Selain Myanmar, Paus Fransiskus juga mengunjungi ibukota Bangladesh, Dhaka dan disambut Presiden Republik Bangladesh, Abdul Hamid bersama sepuluh Uskup dari Konferensi Waligereja Bangladesh. Dalam seremonial penyambutan, Paus memberi penghormatan kepada Bangladesh yang telah berusaha mencari solusi bagi etnis Rohingya. Saat di Bangladesh Paus diberi kesempatan menyambut pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh.
Download Majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows