LANGGAM qiraah memunculkan kontroversi setelah Muhammad Yasser Arafat melantunkan Surah An-Najm dalam peringatan Isra Mikraj di Istana Negara, Jakarta, medio Mei lalu. Debat mencuat lantaran ayat suci itu dia bacakan dengan langgam Jawa, bukan menggunakan gaya baca konvensional, yakni Arab dan Mesir. Mengapa langgam Nusantara sulit diterima?
Majalah TEMPO 20 - 26 Jul 2015 sudah tersedia di Aplikasi Majalah Indonesia.
Download di
siniAplikasi Majalah Indonesia tersedia untuk iOS dan Android