NAMANYA selalu disebut ketika Hari Pahlawan 10 November diperingati. Sutomo atau biasa dipanggil Bung Tomo dianggap sebagai pengobar semangat arek-arek Suroboyo saat menghalau tentara Sekutu. Lewat corong radio, pidato dan takbirnya membakar seisi kota untuk bergerak. Bagaimana peran Bung Tomo sesungguhnya dalam pertempuran yang menelan belasan ribu korban jiwa itu? Benarkah ia tak ada di Surabaya selama perang berlangsung?
Majalah TEMPO 09 - 15 Nov 2015 sudah tersedia di Aplikasi Majalah Indonesia.
Download di
siniAplikasi Majalah Indonesia tersedia untuk iOS dan Android