[saras008]

Edisi 13 | Maret 2016 - Airmagz
Dugaan kasus pemalsuan izin terbang atau flight approval (FA) yang dilakukan PT Airfast Indonesia, maskapi penerbangan niaga tidak berjadwal, akhirnya muncul menjadi konsumsi publik. Munculnya kasus ini, berawal dari laporan salah satu personil AIS Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) Hadi Permana, pada tanggal 26 Januari 2016, yang mencurigai adanya FA palsu milik maskapi tersebut. Kasus ini akhirnya bergulir hingga ke ranah hukum, dimana diduga tindakan pemalsuan FA diduga dilakukan oleh salah satu seorang FOO PT Airfast Indonesia yang berinisal MT. Selain itu, Kementerian Perhubungan (Kemnhub) menghentikan sementara seluruh operasional penerbangan Airfast Indonesia yang menggunakan Air Operator Certificate (AOC) 121 untuk jenis pesawat
berkapasitas lebih dari 70 kursi .

Download majalahnya di sini

Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows