Bukan Aku
Fi Kha
Kenapa justru setelah sekian lama aku berusaha melupakan rasaku, aku kembali bertemu dengannya. Dia, Xavier Alexander, sahabat ku saat di SMU dulu, sekarang berdiri tepat di hadapanku. Masihkah dia disibukkan oleh para perempuan yang menggilainya? Atau mungkin sekarang sudah ada yang memiliki hatinya? Tanya hatiku sambil menatap wajahnya, meskipun sulit karena tinggiku yang hanya sebahunya, dia semakin dewasa dengan rahang tegasnya, tetap tampan tentu saja. "Air" Panggilnya membuat rasaku sedikit mulai menampakkan diri. Hanya dia yang memanggilku seperti itu. Sungguh, aku sangat senang bisa bertemu dengannya lagi, meskipun dulu, terakhir sebelum aku pergi, kata-katanya melukaiku. Hanya saja aku sadar, itu bukan salah Xavier melainkan salahku sendiri yang dengan lancang membuat hatiku menginginkan hadirnya lebih dari seorang sahabat. Entah kemana akhir dari kisah ini. Tidak, aku tidak boleh lagi membuat rasaku kembali tumbuh. Bukankah cukup beberapa tahun ini aku mencoba untuk move on dan melupakannya. Aku tidak ingin semua usahaku berakhir sia-sia. Lagipula, bukankah dulu dia sendiri yang bilang, rasa kasihanlah yang membuatnya menjadikan aku sahabatnya. Benar-benar tidak ada harapan bukan?
Download novelnya di sini Aplikasi TOKO BUKU tersedia untuk iOS,Android,dan Windows