Vol 03 (15 Januari 2017) - Hidup
Salah satu andil besar Gus Dur adalah sanggup menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia. Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja SJ mengatakan, Gus Dur adalah pencinta damai. Untuk hal ini, Kardinal Darmaatmadja punya sebuah pengalaman pribadi dengan Gus Dur. Sehari sebelum malam Natal 1997, Gus Dur mengundang sejumlah tokoh termasuk Kardinal Darmaatmadja, Romo Franz Magnis-Suseno SJ, dan Romo Mudji Sutrisno SJ ke kediamannya di Ciganjur. Kala itu, Indonesia sedang mengalami berbagai gejolak, seperti kerusuhan di Situbondo, Tasikmalaya, dan Tanah Abang. Sebagai tuan rumah, Gus Dur membuka pertemuan dengan mengatakan, "Pertemuan kita malam ini adalah wujud syukur untuk saling bersilahturahmi dan mencari kebersamaan. Mudah-mudahan kita diberi kekuatan menjadi bangsa dan umat yang satu, yang tidak bisa dipisahkan."
Download majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows