Edisi 2312 - Gatra
Terjungkalnya nilai tukar lira hingga 10% terhadap dolar Amerika Serikat menjadi catatan terburuk Turki awal tahun 2017. Pemerintahan Erdogan menganggap fundamental dan realitas ekonomi negara kokoh, namun ada manipulasi kelompok tertentu yang membuat perekonomian negatif. Jika tidak diatasi secara efektif, rentan berujung krisis. Lira mengalami depresiasi paling tajam dalam lima tahun terakhir. Hal itu membuat lira menjadi salah satu mata uang berkinerja paling buruk memasuki 2017. Biang keladi terpuruknya lira lantaran kondisi politik dan situasi keamanan yang tidak menentu di Turki. Menurut Direktur Troubled Currencies Project Cato Institute, Steve Hanke, pelemahan tersebut cukup besar untuk dikatakan sebagai krisis mata uang. Piotr Matys, Emerging Market Currency Strategist Rabobank, pun menyatakan kondisi itu menjadi pertimbangan para pelaku pasar. Pertumbuhan ekonomi Turki yang melambat pada kuartal tiga 2016, juga menjadi pemicu tergerusnya kepercayaan pasar terhadap lira.
Download majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows