Belajar Melukis Dalam Botol Dengan Pasir
Srie Sudarsono
Melukis dalam botol sama halnya melukis di kanvas atau di kertas dengan pensil berwarna atau dengan cat. Bedanya, pasirnya yang diberi warna duluan dan alatalatnya juga berbeda. Tidak menggunakan kuas atau palet pada umumnya orang melukis, tetapi dengan kawat/bekas ruji sepeda, ruji payung dan lainnya, kayu keras untuk pemadatan, corong yang dibuat dari pegangan balon, dan karton bekas pembungkus kue. Pasir putih kita pilih dari gunung atau ladang yang jauh dari laut. Kita bisa dapatkan di areal tambang galian pasir putih, sungai atau tempat lain, kemudian kita warnai dengan pewarna kain, wantek cat minyak, atau cat tembok. Pasir laut kurang baik karena masih mengandung garam, akan sedikit sulit untuk dipadatkan. Selain itu, juga akan merusak lingkungan. Pasir yang yang berwarna cokelat, abu-abu, dan hitam pun bisa digunakan untuk tambahan.
Seperti di negara-negara yang bergurun pasir, mari kita mencoba sistem melukis dalam botol yang berbeda dengan menggunakan alat-alat yang sederhana dan kita buat sendiri, dan dengan beberapa cara dan gaya sesuai dengan selera dan budaya setempat. Alat-alat yang kita buat juga menyesuaikan dengan besar-kecil dan panjang-pendeknya botol, atau menyesuaikan dengan botol yang akan dilukis.
Aplikasi TOKO BUKU tersedia untuk iOS,Android,dan Windows