19 - 25 Juni 2017 -- Tempo
Umat Islam Indonesia sedang bergerak menuju kesalehan massal. Pengajian tak lagi di surau, tapi berpindah ke perkantoran dan mal. Industri hijab, kosmetik, hingga wisata dan kuliner yang dipromosikan sesuai dengan syariah menggeliat hingga ke sudut-sudut negeri ini. Promosi itu menemukan jalan pemasarannya yang paling efektif: Internet. Kegairahan pada agama itu rupanya dibarengi dengan menyalanya intoleransi. Penolakan terhadap kelompok yang berbeda telah muncul di jantung pembentukan karakter: sekolah, sejak usia dini. Dari kejadian-kejadian tersebut, muncul pertanyaan lain atas hasil penelitian tersebut: apa yang menjadi akar intoleransi? Apakah konservatisme satu-satunya pintu menjadi radikal? Demokrasi Indonesia menemukan jalannya yang paling terjal: konservatisme berlandaskan agama tumbuh dalam banyak segi. Simak liputan khusus dari redaksi tentang pandangan Muslim Konservatif dan sejarah gerakan intoleran, hanya di Majalah Tempo Edisi 1746!
Download majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows