09 - 15 Oktober 2017 -- Tempo
Amunisi senjata Polri yang ditahan di bandara ternyata mematikan. Pengadaan senjata dan granat tersebut ditengarai melabrak aturan dan mengucilkan industri pertahanan dalam negeri. Senjata dan amunisi buatan pabrik Arsenal di Bulgaria tersebut disita sesaat setelah pesawat kargo Ukraine Air Alliance yang membawanya dari Bandara Burgas, Bulgaria, mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat tengah malam dua pekan lalu. Hampir satu jam kemudian, peserta pertemuan beranjak ke gudang untuk mengecek senjata dan dokumen yang menyertainya. Mereka membongkar 28 kotak kayu pembungkus senjata dan 71 kotak penyimpan amunisi, menilik isinya, lalu membandingkannya dengan manifes. Empat puluh menit di dalam gudang, pemeriksaan diakhiri dengan penandatanganan berita acara oleh empat pihak: Bais, Brimob, Bea-Cukai, dan PT Mustika Dutamas sebagai pengimpor senjata tersebut. Simak ulasan investigasi dari headline utama "Hikayat Granat dari Azanlak", serta berita-berita aktual lainnya hanya di Majalah Tempo Edisi 3346.
Download Majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows