Edisi 97 | Februari 2018 - Home Living
Bagi orang yang tinggal di kota, di mana segala sesuatu sudah bisa dikondisikan untuk menjadi nyaman, kita mungkin tak menyadari ada hal yang pelan-pelan merenggut kenyamanan itu. Hal itulah yang mendorong Majalah Home Living untuk mengeluarkan edisi tentang sustainable living kali ini. Hidup yang lestari (sustainable) bukan berarti kita hidup di tenda dalam hutan, tapi menyadari bahwa kita bisa mengurangi kerusakan itu dengan apapun, mulai dari rumah hingga baju dan makanan. Sustainable architecture, karenanya, tidak bisa dilepaskan dari cara hidup yang lainnya. Di negara tropis seperti Indonesia, tantangan membuat sustainable building sebenarnya tidak sesulit di negara empat musim. Kita tidak memiliki musim dingin yang menguras banyak energi untuk pemanasan. Tentu saja ada masalah udara yang panas, tapi solusinya jauh lebih sederhana dibandingkan menghadirkan kehangatan di puncak musim dingin. Kita juga memiliki matahari berlimpah yang sebenarnya bisa mengurangi penggunaan lampu.
Download Majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows