05 - 11 Februari 2018 -- Tempo
Survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada Desember 2017 menunjukkan mayoritas masyarakat Indonesia memandang negatif kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Lebih dari 89 persen responden tak ingin kelompok ini menjadi pejabat publik seperti presiden atau kepala daerah. Sigi Wahid Foundation juga menempatkan LGBT sebagai kelompok yang paling tidak disukai. Namun, dari survei SMRC itu, juga terlihat masyarakat menerima mereka dengan menganggap LGBT punya hak hidup di Indonesia dan negara harus melindungi mereka. Soal LGBT ini belakangan menjadi perbincangan masyarakat, terutama setelah Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan "ujug-ujug" mengatakan ada lima fraksi yang setuju keberadaan LGBT. Para anggota Panitia Kerja pun membantah ucapan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu. Kesan "cuap-cuap" kian kentara karena Zulkifli menghindari penyebutan fraksi pendukung LGBT. Banyak politikus yang menghindar ketika diundang mengikuti rapat membahas KUHP. Selain masalahnya sensitif, banyak anggota yang tak memahami substansi isu-isu krusial itu.
Download Majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows