Volume 29 (22 Juli 2018) - Hidup
Putra-Putri Altar sudah jamak bagi kita. Mereka adalah pelayan Ekaristi. Kita melihat kelincahan anak-anak dan remaja ini dalam melayani. Di paroki (keuskupan tertentu) hanya ada Putra Altar, tanpa Putri Altar, ada gabungan antara keduanya (Putra dan Putri Altar). Lalu, bagaimana dengan Putri Sakristi? Melihat peran vital "Putri Sakristi", sebagaimana Putra Altar, maka menjadi anggota komunitas atau organisasi ini menuntut kehadiran sosok remaja puteri yang memiliki integritas dan komitmen menjadi pelayan.
Selain untuk mengasah kepekaan dan kedalaman rohani, "Putri Sakristi" menjadi salah satu kawah candradimuka, tempat 'penggemblengan' kehidupan rohani anak-anak dan remaja kita. Selain, bertugas melayani Liturgi, mereka juga belajar untuk mengorganisasikan komunitas. Mungkin saja, seorang anak hanya bertugas menyalakan lilin, menyapu lantai altar, mencuci alat-alat Misa yang baru dipakai, dan lain-lain. Tugas itu tampak sangat kecil! Namun, bila dijalani dengan penuh kesadaran, hal itu akan berdampak bagi kehidupan spiritual tiap anggota "Putri Sakristi".
Download Majalahnya di sini Aplikasi MAJALAH INDONESIA tersedia untuk iOS,Android,dan Windows